Minum Lebih dari Satu Liter Air Putih Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Reporter: Ratna Damayanti |

Editor: Finarman |

Rabu , 15 Oct 2025 - 18:15

Minum Lebih dari Satu Liter Air Putih Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2--

JAMBIKORAN.COM – Air putih tak hanya berperan penting dalam menjaga hidrasi tubuh, tetapi juga diyakini dapat membantu mencegah munculnya penyakit diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air putih lebih dari satu liter per hari berpotensi menurunkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut.

Menurut dr. Deborah Lee, menjaga asupan cairan tubuh yang cukup membantu ginjal bekerja lebih efisien dalam menurunkan kadar gula darah sekaligus mencegah dehidrasi.

Ia menjelaskan bahwa kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan ginjal berupaya lebih keras membuang kelebihan glukosa melalui urin, sehingga seseorang lebih sering buang air kecil dan merasa haus berlebihan.

Kondisi ini dapat memperparah dehidrasi dan meningkatkan konsentrasi gula dalam darah.

Dengan meningkatkan konsumsi air putih, proses pengelolaan kadar glukosa dalam tubuh menjadi lebih baik, dan risiko terjadinya diabetes tipe 2 pun dapat ditekan.

Pandangan ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care tahun 2011.

Studi tersebut melibatkan 3.614 pria dan wanita paruh baya yang memiliki kadar gula darah normal pada awal penelitian.

Para partisipan dipantau selama sembilan tahun untuk melihat perubahan kadar gula mereka.

Hasilnya, sekitar 565 orang mengalami peningkatan kadar gula darah atau kondisi hiperglikemia, yang merupakan salah satu tanda awal diabetes.

minum lebih dari satu liter air putih setiap hari turunkan risiko diabetes tipe 2                            jambikoran.com – air putih tak hanya berperan penting dalam menjaga hidrasi tubuh, tetapi juga diyakini dapat membantu mencegah munculnya penyakit diabetes tipe 2.
sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air putih lebih dari satu liter per hari berpotensi menurunkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut.
menurut dr. deborah lee, menjaga asupan cairan tubuh yang cukup membantu ginjal bekerja lebih efisien dalam menurunkan kadar gula darah sekaligus mencegah dehidrasi.
ia menjelaskan bahwa kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan ginjal berupaya lebih keras membuang kelebihan glukosa melalui urin, sehingga seseorang lebih sering buang air kecil dan merasa haus berlebihan.
baca juga:tambah armada baru, pengguna belum dikenakan tarif khusus naiki bus listrik di kota jambi
baca juga:ustaz yusuf mansur tanggapi isu jasa doa online, sebut hanya candaan lama
kondisi ini dapat memperparah dehidrasi dan meningkatkan konsentrasi gula dalam darah.
dengan meningkatkan konsumsi air putih, proses pengelolaan kadar glukosa dalam tubuh menjadi lebih baik, dan risiko terjadinya diabetes tipe 2 pun dapat ditekan.
pandangan ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal diabetes care tahun 2011.
studi tersebut melibatkan 3.614 pria dan wanita paruh baya yang memiliki kadar gula darah normal pada awal penelitian.
baca juga:perusahaan jepang kian minati pekerja indonesia, etos kerja jadi daya tarik utama
baca juga:7 resep jus buah segar untuk redakan asam lambung, aman dan menyehatkan!
para partisipan dipantau selama sembilan tahun untuk melihat perubahan kadar gula mereka.
hasilnya, sekitar 565 orang mengalami peningkatan kadar gula darah atau kondisi hiperglikemia, yang merupakan salah satu tanda awal diabetes.
berdasarkan laporan konsumsi air harian, para peneliti menemukan adanya hubungan antara jumlah air putih yang diminum dengan risiko peningkatan kadar gula.
orang yang mengonsumsi lebih dari satu liter air putih per hari diketahui memiliki risiko 28 persen lebih rendah mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang hanya minum sekitar 500 mililiter atau kurang setiap harinya.
baca juga:busui wajib tahu! asam lambung tak ganggu kualitas asi, ini alasannya
baca juga:5 kebiasaan sehari-hari yang diam-diam bisa picu asam lambung kambuh lagi
temuan ini memperkuat pentingnya menjaga kecukupan cairan tubuh, bukan hanya untuk hidrasi, tetapi juga sebagai langkah sederhana mencegah gangguan metabolik seperti diabetes. (*)