5 Ucapan Orang Tua yang Tanpa Disadari Bisa Membuat Anak Semakin Sulit Diatur

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Jumat , 07 Nov 2025 - 07:00

5 Ucapan Orang Tua yang Tanpa Disadari Bisa Membuat Anak Semakin Sulit Diatur--

4. “Berapa kali harus diberitahu?”

Kalimat ini biasanya muncul karena rasa lelah setelah mengingatkan hal yang sama berkali-kali. Namun, ucapan ini bisa membuat anak merasa disalahkan dan justru enggan menuruti arahan.

Cobalah menggantinya dengan, “Sudah beberapa kali Ibu tanyakan, coba bantu Ibu pahami apa yang membuat kamu sulit melakukannya, ya.”

Nada yang lebih tenang akan membuat anak merasa dimengerti dan lebih terbuka.

5. “Kamu kan tahu itu tidak seharusnya dilakukan”

Meski terdengar lembut, kalimat ini bisa menimbulkan rasa bersalah pada anak karena menuntut mereka tahu benar dan salah tanpa penjelasan.

Alih-alih menegur, cobalah mengatakan, “Ada sesuatu yang membuat kamu sulit melakukan hal ini, ya? Yuk, kita bicarakan.”

Pendekatan ini membuka ruang dialog dan membuat anak merasa didukung, bukan dihakimi.

Menurut Reem Rouda, anak akan lebih mudah diatur jika mereka merasa aman dan dihormati secara emosional.

Perilaku menentang bukan selalu bentuk pembangkangan, melainkan sinyal bahwa anak sedang membutuhkan dukungan penuh dari orang tuanya. (*)

5 ucapan orang tua yang tanpa disadari bisa membuat anak semakin sulit diatur                            jambikoran.com - belakangan ini banyak orang tua merasa anak mereka semakin sulit diatur, meski sudah mencoba berbagai cara agar anak mau mendengarkan.
ternyata, tanpa disadari, cara berbicara orang tua bisa memengaruhi bagaimana anak merespons arahan.
beberapa ucapan yang terdengar biasa justru dapat membuat anak merasa disalahkan dan enggan bekerja sama.
mengutip dari laman the sun, parenting coach bersertifikat asal amerika serikat, reem rouda, menjelaskan bahwa menghadapi anak dengan ancaman atau kalimat yang menekan tidak akan membuat mereka tenang.
baca juga:waspadai bahaya sinar uv bagi kesehatan kulit dan mata, ini cara aman melindungi diri
baca juga:isu kehamilan sabrina alatas jadi sorotan di tengah dugaan perselingkuhan dengan hamish daud
sebaliknya, hal ini bisa memicu anak untuk melawan atau menutup diri.
menurutnya, pilihan kata yang digunakan orang tua berperan besar dalam menentukan apakah anak akan kooperatif atau justru semakin keras kepala.
berikut lima ucapan orang tua yang sebaiknya dihindari karena bisa membuat anak semakin sulit diatur:
1. “karena ibu/ayah yang bilang begitu”
baca juga:gauri khan pernah cemburu saat shah rukh khan beradegan romantis di film
baca juga:tyas mirasih akui pengeluaran membengkak gara-gara rawat 23 kucing di rumah
ucapan seperti ini sering keluar saat orang tua ingin anak segera menuruti perintah tanpa banyak alasan.
namun, kalimat tersebut dapat membuat anak merasa suaranya tidak dihargai dan menutup ruang komunikasi.
sebagai gantinya, orang tua bisa mengatakan, “ibu tahu kamu tidak setuju dengan keputusan ini, tapi biar dijelaskan dulu alasannya, ya.”
pendekatan ini membantu anak merasa dihormati dan memahami alasan di balik setiap keputusan.
baca juga:ksau tonny harjono tekankan latihan mot 2025 seperti pertempuran udara sesungguhnya
baca juga:manfaat vitamin e untuk kulit: rahasia awet muda, cerah, dan bebas flek hitam
2. “kalau kamu tidak mendengarkan, kamu akan kehilangan sesuatu”
kalimat bernada ancaman ini sering muncul ketika orang tua kesal karena anak sulit diatur. namun, ancaman justru membuat anak merasa tertekan dan enggan bekerja sama.
lebih baik gunakan pendekatan positif, misalnya, “kalau kamu mau mendengarkan dulu, nanti kita bisa lanjut bermain bersama.”
dengan begitu, anak merasa memiliki kendali atas tindakannya dan lebih bertanggung jawab.
baca juga:inul daratista ungkap cara unik atur keuangan bersama suami, adam suseno
baca juga:sule raup cuan fantastis dari live tiktok, penghasilan per jam tembus puluhan juta
3. “berhenti menangis, kamu akan baik-baik saja”
ucapan ini mungkin terdengar menenangkan, tetapi sebenarnya bisa membuat anak merasa perasaannya tidak penting.
sebagai gantinya, katakan, “ibu tahu kamu sedang sedih. coba ceritakan, ya.”
dengan cara ini, anak merasa dipahami dan belajar mengekspresikan emosinya dengan sehat.
baca juga:desta didapuk jadi pemeran dono di film terbaru warkop dki, begini perjalanan kariernya di dunia akting
baca juga:wako alfin hadiri launching pjpk jambi komitmen tingkatkan kualitas sdm hingga 2050
4. “berapa kali harus diberitahu?”
kalimat ini biasanya muncul karena rasa lelah setelah mengingatkan hal yang sama berkali-kali. namun, ucapan ini bisa membuat anak merasa disalahkan dan justru enggan menuruti arahan.
cobalah menggantinya dengan, “sudah beberapa kali ibu tanyakan, coba bantu ibu pahami apa yang membuat kamu sulit melakukannya, ya.”
nada yang lebih tenang akan membuat anak merasa dimengerti dan lebih terbuka.
baca juga:tak ada lagi anak putus sekolah di jambi, gubernur al haris dan bupati hurmin bagikan beasiswa dumisake 
baca juga:emas bisa anjlok, ekonom ungkap aset yang bakal jadi ‘bintang baru
5. “kamu kan tahu itu tidak seharusnya dilakukan”
meski terdengar lembut, kalimat ini bisa menimbulkan rasa bersalah pada anak karena menuntut mereka tahu benar dan salah tanpa penjelasan.
alih-alih menegur, cobalah mengatakan, “ada sesuatu yang membuat kamu sulit melakukan hal ini, ya? yuk, kita bicarakan.”
pendekatan ini membuka ruang dialog dan membuat anak merasa didukung, bukan dihakimi.
baca juga:kejagung minta lengkapi data, soal zona merah pertamina di kota jambi
baca juga:pemprov jambi dianugerahi top gpr award 2025, berprestasi kelola digital komunikasi publik 
menurut reem rouda, anak akan lebih mudah diatur jika mereka merasa aman dan dihormati secara emosional.
perilaku menentang bukan selalu bentuk pembangkangan, melainkan sinyal bahwa anak sedang membutuhkan dukungan penuh dari orang tuanya. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Jambi Independent 13 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan