5 Makanan Pemicu Peradangan, Hindari untuk Jaga Kesehatan Tubuh

Makanan yang dapat memicu peradangan yang harus dihindari.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

JAKARTA – Peradangan atau inflamasi merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi, cedera, atau iritasi akibat bakteri dan virus. Namun, jika terjadi secara berlebihan atau berkepanjangan, peradangan dapat berubah menjadi masalah kronis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memicu berbagai penyakit, mulai dari nyeri sendi, obesitas, hingga penyakit jantung.

Selain faktor lingkungan dan gaya hidup, pola makan ternyata memiliki peran besar dalam memicu terjadinya peradangan di dalam tubuh. Beberapa jenis makanan tertentu dapat meningkatkan produksi zat inflamasi yang membuat tubuh mudah lelah dan rentan terhadap penyakit.

Berikut ini lima makanan yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi pemicu peradangan dalam tubuh:

BACA JUGA:4 Makanan Alami Efektif Bantu Penderita Insomni, Tidur Lebih Nyenyak

BACA JUGA:Marciano Norman Janji Akhiri Dualisme Cabor

1. Gula

Konsumsi gula berlebih, terutama gula rafinasi, dapat meningkatkan kadar fruktosa yang memengaruhi keseimbangan hormon insulin. Akibatnya, tubuh mudah mengalami pembengkakan dan peradangan. Sebagai gantinya, pilih pemanis alami dari buah-buahan atau madu untuk memenuhi kebutuhan rasa manis secara lebih sehat.

2. Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng mengandung lemak trans, salah satu jenis lemak paling berbahaya bagi tubuh. Lemak trans dapat meningkatkan kadar protein C-reaktif (CRP), yaitu penanda utama peradangan dalam tubuh. Mengonsumsi gorengan secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

3. Alkohol

Minuman beralkohol mengandung kalori kosong tanpa nilai gizi dan dapat merusak fungsi hati. Ketika hati bekerja terlalu keras, tubuh akan menghasilkan lebih banyak zat inflamasi. Akibatnya, seseorang bisa merasakan nyeri pada otot, sendi, serta penurunan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

4. Pizza dan Pasta

Makanan cepat saji seperti pizza dan pasta tergolong karbohidrat olahan dengan indeks glikemik tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar produk akhir glikasi lanjut (AGEs) yang memicu peradangan. Bagi mereka yang sensitif terhadap gluten, efeknya bisa lebih parah dan menyebabkan gangguan pencernaan hingga rasa tidak nyaman di tubuh.

5. Pemanis Buatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan