Tren “Bayi Karnivora” Viral, Ahli Gizi Peringatkan Bahayanya bagi Tumbuh Kembang Anak

Tren “Bayi Karnivora” Viral, Ahli Gizi Peringatkan Bahayanya bagi Tumbuh Kembang Anak--

Namun, bagi bayi, pola makan ini menyimpan risiko serius. Penelitian menunjukkan bahwa diet terbatas seperti ini bisa memicu masalah kesehatan, mulai dari batu ginjal, gangguan pencernaan, hingga kanker usus besar.

Pandangan Ahli Gizi

BACA JUGA:Sidang Putusan Cerai Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf Digelar Hari Ini

BACA JUGA:Pesona Sporty Bella Bonita Saat Bermain Padel Tuai Pujian Warganet

Beberapa pakar menilai, tren bayi karnivora sebenarnya dapat diterapkan selama dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan.

Pola ini masih bisa mendukung tumbuh kembang anak asalkan asupan gizinya tetap seimbang.

Gastroenterolog anak dari NYU Langone Health, Bridget Kiernan, menyebut bahwa pola makan berbasis daging tidak sepenuhnya berbahaya jika dilakukan secara moderat. Ia menekankan pentingnya keseimbangan dalam menu harian anak.

Kiernan menjelaskan bahwa diet tinggi daging bisa aman selama tidak menjadi satu-satunya sumber makanan.

BACA JUGA:Uya Kuya Siap Ambil Langkah Hukum Usai Astrid Jadi Korban Tuduhan Hoaks

BACA JUGA:Atta Halilintar Ingatkan Kris Dayanti dan Ashanty Soal Kebiasaan Makan Manis Ameena

Porsi makan anak sebaiknya tetap dibagi seimbang, misalnya 30 persen protein, 30 persen lemak, dan 30 persen karbohidrat, dengan tambahan serat serta produk susu.

Ia juga mengingatkan bahwa konsumsi daging berlebihan dapat memicu masalah kesehatan jangka panjang.

Bayi tetap membutuhkan karbohidrat, biji-bijian, serta gula alami dari buah dan sayuran untuk menunjang pertumbuhannya.

Risiko Pola Makan Hanya dari Daging

BACA JUGA:Djokas Soroti Seleksi Direksi Tirta Mayang Tanpa Syarat Khusus

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan