Mengajari Anak Mengenali Bahaya Penculikan: Panduan Sesuai Usia dari Psikolog

Mengajari Anak Mengenali Bahaya Penculikan: Panduan Sesuai Usia dari Psikolog--

JAMBIKORAN.COM - Di tengah meningkatnya kasus penculikan anak, kekhawatiran para orang tua pun ikut bertambah.

Menanggapi situasi ini, Psikolog Pendidikan dari St. Ursula Jakarta, Madeline Jessica, M.Psi., memberikan panduan mengenai cara menyampaikan informasi tentang bahaya penculikan sesuai usia perkembangan anak.

Madeline menjelaskan bahwa setiap tahap usia memiliki kapasitas kognitif dan emosional yang berbeda, sehingga pendekatan yang digunakan pun perlu disesuaikan.

Pendekatan yang tepat akan membuat anak lebih mudah memahami pesan tanpa menimbulkan rasa takut berlebihan.

BACA JUGA:Cara Mengobati Benjolan di Kelopak Mata: Bintitan atau Kalazion? Ini Solusi Aman di Rumah

BACA JUGA:Obat Alami Atasi Bintitan: Cara Cepat Redakan Benjolan Merah di Kelopak Mata

1. Usia 3–5 tahun (Pra-sekolah)

Pada tahap pra-sekolah, anak mulai memahami konsep “aman” dan “tidak aman”. Orang tua disarankan mengajarkan batasan keselamatan diri dengan cara sederhana, seperti memperkenalkan bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri.

Anak juga perlu diberi pemahaman bahwa mereka hanya boleh mengikuti orang yang telah disebutkan oleh orang tua, serta diajarkan untuk berteriak atau mencari bantuan orang dewasa tepercaya saat merasa takut.

Madeline menyarankan penggunaan metode bercerita, boneka, atau buku bergambar agar pesan keselamatan lebih mudah dicerna oleh anak di usia ini.

BACA JUGA:Terima Tawaran Pertama Besiktas untuk Ter Stegen

BACA JUGA:Curacao Lolos ke Piala Dunia 2026

2. Usia 6–9 tahun (Awal SD)

Di usia ini, anak sudah mampu memahami hubungan sebab-akibat dan konsekuensi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan