9 Tips Melatih Fokus Anak Usia 2 Tahun Tanpa Paksaan

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Jumat , 21 Nov 2025 - 15:30

9 Tips Melatih Fokus Anak Usia 2 Tahun Tanpa Paksaan--

Terlalu banyak mainan dapat membuat anak bingung memilih. Penelitian menunjukkan bahwa balita cenderung bermain lebih lama dan lebih kreatif jika jumlah mainannya dibatasi.

5. Membacakan cerita sambil berinteraksi

Membacakan buku bergambar dengan cerita pendek dan pengulangan frasa dapat meningkatkan keterlibatan anak. Orang tua bisa mengajak anak menunjuk gambar, menirukan suara, atau mencari objek tertentu untuk mendorong perhatian lebih lama.

6. Menggunakan rutinitas dan transisi yang jelas

BACA JUGA:Satu Triliun

BACA JUGA:PT JII Ambil Peran Strategis

Anak cenderung lebih fokus jika memiliki jadwal kegiatan yang teratur. Menginformasikan perubahan aktivitas 1–2 menit sebelum waktunya membantu anak menyelesaikan kegiatan tanpa gangguan mendadak.

7. Memastikan anak cukup bergerak

Aktivitas fisik seperti melompat, memindahkan benda, atau bermain playdough dapat membantu anak menyalurkan energi. Setelah bergerak, anak biasanya lebih siap berkonsentrasi pada kegiatan lain.

8. Membatasi screen time

Paparan layar berlebihan dapat membuat anak sulit fokus. Orang tua dianjurkan menerapkan aturan screen time yang jelas dan mengutamakan interaksi langsung, terutama saat makan atau menjelang tidur.

9. Memenuhi kebutuhan dasar anak

9 tips melatih fokus anak usia 2 tahun tanpa paksaan                            jambikoran.com - berbagai cara melatih fokus pada anak usia 2 tahun dapat dilakukan di rumah dengan sederhana.
pada usia ini, perkembangan otak berlangsung sangat cepat sehingga kemampuan konsentrasi perlu diasah sejak dini.
fokus pada anak balita tidak selalu berarti duduk diam dalam waktu lama, tetapi menunjukkan ketertarikan pada satu aktivitas selama beberapa menit.
anak yang mampu fokus cenderung lebih mudah mengikuti arahan dan menyelesaikan kegiatan yang sedang dilakukan.
baca juga:wali kota maulana tegaskan komitmen kesehatan warga di peringatan hkn 2025
baca juga:satu tewas, usai diduga gudang minyak ilegal di bagan pete terbakar
mengutip what to expect, anak usia 2 tahun umumnya memiliki rentang perhatian sekitar 3–6 menit.
oleh karena itu, melatih fokus perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan konsisten, tanpa paksaan.
perkembangan kognitif anak usia 2 tahun
pada usia 2 tahun, anak mulai menunjukkan peningkatan dalam bahasa, memori, dan kemampuan memecahkan masalah.
baca juga:upaya praperadilan ditolak, status tersangka peti tetap berlaku
baca juga:ancam anak korban dengan celurit dua pelaku curanmor ditangkap 
mereka mulai memahami konsep sebab-akibat, meniru tindakan orang dewasa, serta dapat bertahan pada permainan yang disukai selama beberapa menit.
namun, perhatian anak masih mudah teralihkan karena kemampuan kontrol fokusnya masih berkembang.
cara melatih fokus anak usia 2 tahun tanpa paksaan
1. memberikan perhatian dan instruksi yang jelas
baca juga:terima tawaran pertama besiktas untuk ter stegen
baca juga:curacao lolos ke piala dunia 2026
untuk mendapatkan perhatian anak, orang tua disarankan memberi instruksi yang tegas dan sederhana.
mengutip penjelasan psikolog klinis margret nickels, cara terbaik membuat anak fokus adalah dengan berada dekat secara fisik saat memberi arahan.
orang tua dapat berdiri di depan anak, melakukan kontak mata, atau menyentuh bahu untuk memastikan pesan tersampaikan.
2. menggunakan permainan yang menarik perhatian
baca juga:terus perkuat pembinaan karakter
baca juga:dprd jambi dorong optimalisasi dana csr 
permainan interaktif seperti “kepala, pundak, lutut, kaki” dapat membantu anak belajar mengikuti instruksi. aktivitas ini melibatkan gerakan dan respons langsung sehingga melatih kemampuan anak untuk tetap fokus.
3. meminimalkan distraksi
anak di bawah usia 5 tahun umumnya lebih mudah berkonsentrasi jika suasana sekitar tidak terlalu ramai. mematikan televisi dan menjauhkan ponsel saat beraktivitas bersama anak dapat membantu menjaga fokusnya.
4. mengurangi jumlah mainan di sekitar
baca juga:tausiyah jumat, sah ingatkan keutamaan zikir, mengingat keagungan allah swt 
baca juga:bawaslu bentuk saka adhyasta pemilu, kuatkan edukasi politik pramuka
terlalu banyak mainan dapat membuat anak bingung memilih. penelitian menunjukkan bahwa balita cenderung bermain lebih lama dan lebih kreatif jika jumlah mainannya dibatasi.
5. membacakan cerita sambil berinteraksi
membacakan buku bergambar dengan cerita pendek dan pengulangan frasa dapat meningkatkan keterlibatan anak. orang tua bisa mengajak anak menunjuk gambar, menirukan suara, atau mencari objek tertentu untuk mendorong perhatian lebih lama.
6. menggunakan rutinitas dan transisi yang jelas
baca juga:satu triliun
baca juga:pt jii ambil peran strategis
anak cenderung lebih fokus jika memiliki jadwal kegiatan yang teratur. menginformasikan perubahan aktivitas 1–2 menit sebelum waktunya membantu anak menyelesaikan kegiatan tanpa gangguan mendadak.
7. memastikan anak cukup bergerak
aktivitas fisik seperti melompat, memindahkan benda, atau bermain playdough dapat membantu anak menyalurkan energi. setelah bergerak, anak biasanya lebih siap berkonsentrasi pada kegiatan lain.
8. membatasi screen time
baca juga:tek min dituntut 15 tahun penjara, kasus tppu narkoba jaringan helen 
baca juga:hati-hati!!! inilah efek samping obat penggemuk badan.
paparan layar berlebihan dapat membuat anak sulit fokus. orang tua dianjurkan menerapkan aturan screen time yang jelas dan mengutamakan interaksi langsung, terutama saat makan atau menjelang tidur.
9. memenuhi kebutuhan dasar anak
anak yang lapar atau kurang tidur umumnya lebih sulit mempertahankan fokus. dokter anak neal rojas menekankan bahwa waktu istirahat yang cukup berpengaruh pada kemampuan konsentrasi anak.
melatih fokus pada anak usia 2 tahun dapat dilakukan melalui interaksi sederhana sehari-hari.
baca juga:pimpin pelantikan baznas, maulana dorong transparansi dan optimalisasi zakat
baca juga:pemkab bungo raih penghargaan dari kementerian imigrasi dan pemasyarakatan ri
konsistensi, pendampingan, dan suasana yang menyenangkan menjadi kunci penting agar anak mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan konsentrasinya secara optimal. (*)