594 Kasus TBC Ditemukan di Tanjabbar Sepanjang Tahun 2025

WASPADA : Masyarakat diminta waspada terhadap penyakit TBC. Di Tanjabbar ada 594 kasus TBC selama 2025.-Foto : Ist-Jambi Independent

TUNGKAL,JAMBIKORAN.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) melaporkan adanya 594 kasus tuberkulosis (TBC) yang ditemukan sepanjang tahun 2025. Dari total kasus tersebut. Sekitar 60 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Wakil Supervisor TBC Dinas Kesehatan Tanjab Barat, Yundri, mengungkapkan bahwa temuan kasus TBC ini berasal dari berbagai kegiatan skrining yang dilakukan oleh dinas kesehatan, baik di puskesmas, rumah sakit, maupun melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah.

Yundri menjelaskan, gejala utama pada pasien TBC adalah batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, batuk berdahak disertai demam tinggi selama tiga hari, serta gejala lainnya yang mencurigakan. Jika pasien menunjukkan tanda-tanda tersebut, mereka akan diminta untuk menjalani tes dahak.

BACA JUGA:Rapat Senat Terbuka Universitas Batanghari 2025-2026 Digelar Meriah, 430 Wisudawan Resmi Dikukuhkan

BACA JUGA:Ajukan Dua Pembangunan Pasar, Melalui Skema Dana Tugas Pembantuan

Jika hasilnya positif, dilakukan skrining kontak untuk mengetahui apakah orang terdekat pasien juga terinfeksi, sehingga pengobatan dapat segera dilakukan untuk mencegah penularan lebih lanjut.

“Sejauh ini, kami telah menetapkan 594 kasus TBC di Tanjab Barat, yang sebagian besar merupakan orang dewasa. Namun, ada sekitar 60 kasus yang melibatkan anak-anak. Pengobatan untuk TBC memerlukan waktu sekitar dua bulan, dan selama proses tersebut, bakteri penyebab TBC akan musnah jika pengobatan dijalankan dengan benar,” ujar Yundri.

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang bisa tersebar melalui udara, terutama ketika penderita batuk atau bersin. Penularan dapat lebih cepat terjadi jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, Yundri menekankan pentingnya pengobatan yang tepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Pengobatan TBC tidak bisa digantikan dengan obat-obatan bebas yang ada di apotek. Hanya obat TBC yang telah terstandarisasi yang bisa menyembuhkan penderita," tambahnya.

BACA JUGA:Rutin Mengonsumsi Nanas untuk Menurunkan Berat Badan

BACA JUGA:PDIP Tegaskan Komitmen Bangun Basis Politik Lewat Tiga Pilar

Lebih lanjut, Yundri menambahkan bahwa meskipun TBC adalah penyakit yang menular, tingkat kesembuhan pada pasien yang menjalani pengobatan dengan disiplin cukup tinggi, yakni sekitar 90 persen.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Tanjab Barat terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tuntas untuk mengatasi masalah TBC di daerah tersebut. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan