Tips Atasi Anak Diare

Anak diare--

Jika anak Anda mengalami diare dan muntah, maka harus secepatnya ditangani dengan benar. Jika perlu, langsung bawa ke dokter jika diare dan muntah tidak kunjung sehat.
Untuk membantu meredakan anak yang mengalami diare dan muntah, sebaiknya Anda melakukan 5 hal ini :
1. Berikan makanan yang mudah dicerna.

Penting untuk memberikan makanan pada anak dalam jumlah sedikit. Meski mungkin frekuensi muntah dan diare akan meningkat, si Kecil bisa mendapat nutrisi dan mencegah penurunan berat badan.

Makanan seperti bubur merupakan salah satunya. Selain itu, jika muntaber terjadi karena saluran cerna yang belum sempurna, Anda bisa memberikan susu pertumbuhan yang telah melalui proses hidrolisis parsial.

Susu pertumbuhan ini memiliki protein dalam bentuk yang lebih kecil berkat proses hidrolisis sehingga akan lebih mudah dicerna oleh tubuh si Kecil.

BACA JUGA:Warga Tembesi Ditemukan Tewas, Tenggelam Saat Berenang di Lokasi Banjir

BACA JUGA:8 Tips Cegah Diare

Selain menguntungkan bagi pemenuhan nutrisi, susu formula terhidrolisis parsial bisa membantu mengembalikan sistem imun anak yang terganggu akibat muntaber.

2. Jangan dulu memberi obat-obatan untuk mengatasi muntaber anak

Pemberian obat pada anak tidak selalu menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi anak yang muntah dan mencret

Hal yang terpenting adalah Anda perlu mengetahui terlebih dulu apa penyebab utama muntaber anak sehingga langkah untuk meredakan gejala dapat bekerja efektif.

BACA JUGA:Awas, Kasus DBD Meningkat

BACA JUGA:Kapolres Bungo Kunjungi Warga Terdampak Banjir

Pada beberapa kasus, muntaber pada anak akan mereda cukup dengan melakukan perawatan di rumah tanpa harus ke dokter atau rumah sakit.

Jika muntaber disebabkan oleh infeksi, muntah dan mencret merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan infeksi tersebut.

Dokter dapat meresepkan obat yang perlu dikonsumsi Si Kecil untuk meredakan dan mengobati kondisi tersebut.

3. Memastikan anak tetap terhidrasi
Salah satu dampak dari muntaber (muntah dan diare) yang berbahaya adalah dehidrasi.

BACA JUGA: Ketua DPRD Muaro Jambi Terima Gelar Adat Melayu Jambi Adipati Agung Setyo Negeri

BACA JUGA:Bangunan SD Perintis Tanjung Mandiri Memprihatinkan

Dehidrasi terjadi akibat tubuh anak terus mengeluarkan cairan dengan cara muntah atau mencret.

Oleh sebab itu, terus dorong si Kecil untuk mau minum air putih agar kadar air dalam tubuhnya tetap seimbang.

Air juga dapat membantu membuang racun dalam tubuh lebih cepat sehingga sistem imun si Kecil dapat segera membaik. Tidak lupa, kenali gejala dehidrasi agar tidak terjadi komplikasi yang serius.

Selain air putih, Anda bisa memberikan minuman yang mengandung elektrolit.

BACA JUGA:Rambut Bau Apek? Ini Dia 5 Penyebab Rambut Bau Apek

4. Aturan pemberian oralit
Oralit boleh diberikan pada anak berusia di atas 2 tahun. Ada baiknya Anda juga berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan oralit.

Si Kecil mungkin akan menolak minum oralit karena memiliki rasa yang cukup unik. Untuk itu, berikan secara bertahap.

Anda bisa mulai dengan 2—3 sendok makan setiap 5 menit. Lalu tambah jumlah dan frekuensinya dalam beberapa jam ke depan.

5. Menghindari beberapa jenis makanan tertentu
Makanan tinggi gula dan lemak, seperti es krim, puding, dan gorengan, perlu dijauhkan dari anak yang sedang mengalami muntaber.

BACA JUGA:Afiful Akbar Diberhentikan Sementara, Oknum Pegawai Lapas Diduga Masuk Jaringan Internasional

Terkadang, makanan tawar, seperti pisang, nasi, roti panggang, dan sereal tanpa pemanis, lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi selama 24 jam pertama sejak gejala muntaber muncul.

Apabila si kecil mulai mau diberikan makanan tersebut, Anda dapat secara bertahap untuk memberikan jenis makanan lain.

Sebagian besar anak yang muntaber akan kembali memiliki pola makan normal dalam tiga hari setelah muntaber berhenti.*

Tag
Share