Bulog Jamin Stok Beras Serap Beras Petani Lokal

--

Jambi – Sebanyak 700 ton beras petani lokal telah berhasil diserap oleh Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jambi hingga Februari 2024. Ini dikatakan Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jambi, Ali Ahmad Najih Amsari.

"Benar, Kita sudah serap sebesar 700 ton hingga Februari ini," kata dia, Senin 26 Februari 2024.

BACA JUGA:10 Manfaat kulit durian untuk kesehatan, dapat mengobati Jerawat

BACA JUGA:7 Jenis Makanan Peyebab Jerawat yang Sebaiknya Dihindari


Pihak Bulog telah menargetkan akan melakukan penyerapan beras premium, dari petani lokal sebesar 6.000 ton.
"Artinya dari jumlah tersebut telah mencapai 10 persen dari target, Insya Allah bisa kita tingkatkan lagi," jelasnya.


Penyerapan beras premium lokal tersebut diambil dari wilayah Kerinci dan Sungai Penuh.


"Muaro Bungo juga dari Kerinci. Jambi juga sama, ambil dari wilayah tersebut. Tentunya kita tetap menyerap produk-produk lokal," ujarnya.


"Beras itu kita jual disamping ada dari provinsi lain. Sebetulnya, target kita secara detail masih dibatasi untuk kegiatan penyerapan beras premium, setahun bisa 6 ribu ton," sebutnya.
Terkait stok beras di gudangnya, Bulog pastikan cukup dan aman memenuhi kebutuhan masyarakat hingga hari raya Idul Fitri 2024.
Ali mengatakan, saat ini total ketersediaan cadangan beras di Gudang Bulog Jambi mencapai 20 ribu ton.
"Jadi kita punya ketahanan stok beras sampai 7 ribu ton lebih, ditambah rencana pemasukan sebesar 13 ribu ton. Jadi, kita memiliki stok hampir 20 ribu ton," ungkapnya.
"Stok beras saat ini  kita perkirakan cukup hingga 3 bulan ke depan, bahkan bisa sampai 5 bulan ke depan," katanya.
la mengungkapkan bahwa pihaknya setiap hari rutin melaksanakan operasi pasar, dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Sebesar 160 ton setiap hari untuk seluruh wilayah Jambi, sehingga kita jamin ketahanan pangan di wilayah Jambi aman jelang Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri nanti," ujarnya.
Selain beras, komoditi lain seperti, gula pasir, minyak goreng, daging, dan tepung terigu, juga dipastikan aman persediaannya.
"Untuk gula pasir kami juga mempunyai stok sebesar 216 ton, daging beku 39 ton dan minyak goreng hampir 300 ton. Ini kami sediakan menjelang bulan suci Ramadhan," ucapnya.
Sebelumnya, harga beras terus merangkak naik dan berhasil mencetak level rekor baru pada Jumat 23 Februari 2024. Kondisi ini tak hanya pada beras premium, namun juga beras medium.
Hal tersebut telah dikeluhkan oleh pedagang pasar dan para konsumen. Diketahui kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, telah dimulai sejak empat bulan terakhir. Beras medium saat ini telah mencapai harga Rp14.000 per kilogram, dan Rp18.000 per kilogram untuk beras premium.
Melia (42) seorang pedagang beras mengatakan bahwa, sebelum mengalami kenaikan, harga beras medium berkisar antara Rp9.000-Rp10.000 per kilogram. Harga naik pelan-pelan hingga sekarang pada Jumat 23 Februari 2024, menyentuh angka Rp13.000-Rp14.000 per kilogram.
Sedangkan beras premium, sebelumnya berada di kisaran Rp12.000-Rp14.000 per kilogram. Namun merangkak terus hingga mencapai harga Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.
"Dampaknya pun terasa, pembeli dari kalangan ibu rumah tangga berkurang dan kalaupun membeli pasti lebih sedikit dari sebelumnya. Kalau dulu beli bisa 10 liter, sekarang cuma lima liter paling banyak." Kata dia.
Di sisi lain, Wanti (38) seorang ibu rumah tangga mengatakan bahwa, meski harga beras naik, tetap harus membeli, karena merupakan kebutuhan pokok.
"Kalau di keluarga saya sendiri tidak mengurangi kebutuhannya. Untuk menyiasatinya kita membeli beras yang dengan grade-nya yang lebih murah," ujarnya.
Harga beras tersebut, sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET), yang ditetapkan oleh pemerintah. Harga tersebut adalah capaian harga beras yang tertinggi dalam sejarah. (eri/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan