Kasus DBD Meningkat Dampak Curah Hujan di Tanjab Timur

--

MUARASABAK - Masyarakat Kabupaten Tanjab Timur saat ini harus mewaspadai ancam kasus DBD yang tengah meningkat.

Sebab, dampak dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan munculnya penyakit DBD tersebut, sangat membahayakan penderitanya.

BACA JUGA:PLN Dorong Transisi Energi, Teknologi Mempunyai Peran Penting

BACA JUGA:Harga Daging Sapi di Pasar Kuala Tungkal Stabil, Namun Jarang Pembeli


Hingga saat ini, kasus DBD di Kabupaten Tanjab dinilai meningkat signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Eko Purnomo, selaku Kabid P2P, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur mengatakan, hingga bulan Maret 2024, tercatat ada 11 kasus DBD di Kabupaten ini.

"Kecamatan Rantau Rasau menjadi penyumbang terbanyak kasus tersebut," ucapnya.

Dirinya juga menjelaskan, berdasarkan catatan yang ada, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan triwulan pertama di tahun 2023.

"Pada bulan Januari hingga Maret tahun 2023 kemarin, hanya ada enam kasus DBD di kabupaten ini. Dan total keseluruhan laporan DBD di tahun 2023 berjumlah 29 kasus," jelasnya.

Adapun untuk pemetaan daerah penyebaran kasus DBD ini, terbanyak ditemukan di Kecamatan Rantau Rasau sebanyak 3 kasus, Kecamatan Geragai dan Kecamatan Nipah Panjang dua kasus.

"Dari laporan kasus DBD tahun ini, belum ditemukan ada penderitanya yang meninggal dunia," ungkapnya.

Lebih lanjut Eko menuturkan, meningkatnya kasus DBD ini dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi disejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur sejak beberapa pekan belakangan.

Sehingga menimbulkan banyak genangan air hingga banjir yang berpotensi menjadi sarangnya nyamuk untuk berkembangbiak.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur mengimbau agar masyarakat rutin melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk dan menciptakan lingkungan yang bersih.

"Jika di suatu wilayah terdampak kasus DBD, petugas kami akan turun langsung melakukan penyemprotan Fogging dan mengimbau masyarakat melalui Puskesmas untuk tetap waspada dan membersihkan tempat nyamuk bersarang," pungkasnya. (pan/viz)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan