Kolang Kaling Menjadi Kuliner Primadona di Muaro Jambi Saat Ramadhan
Seorang Penjual sedang membersihkan kolang kaling atau yang biasa disebut dengan Beluluk.-jambitv.disway.id-
MUAROJAMBI - Di bulan Ramadhan ini banyak sajian atau kuliner yang muncul, salah satunya kolang kaling atau yang biasa disebut warga dengan nama beluluk.
Biji dari buah pohon kayu aren ini selalu hadir setiap bulan ramadhan.
Produksi kolang kaling atau beluluk setiap memasuki bulan ramadhan akan selalu meningkat.
Hal ini tentu membuat sentra produksi kolang kaling (beluluk) yang berada di Desa Jambi Tulo Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi banjir orderan.
BACA JUGA:24 Jam Bersama Gaspar: Tragedi dan Balas Dendam dalam Dunia Distopia
BACA JUGA:Ginting Raih Tiket ke Babak 16 Besar All England Open 2024
Bahkan pesanan kolang kaling jauh meningkat jika dibanding dengan hari biasa.
Sebelum diolah, warga mengambil buah kolang kaling dari pohon aren yang tumbuh subur di kawasan pedesaan.
Setelah dipanen, satu persatu buah dibersihkan. Kolang kaling ini direbus dengan menggunakan tungku kayu yang besar.
Proses merebus ini dilakukan selain untuk membuang getah, juga untuk memudahkan membuka buah kolang kaling.
Buah kolang kaling yang telah dikupas ini siap dipasarkan dengan harga mulai Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu perkilogramnya.
“Direbus dahulu, diangkat kemudian dicongkel. Kalau direbus itu sekitar 1 jam. Untuk harga mulai dari Rp 12.000 sampai Rp 15.000 sekilo." ujar Putri pengolah kolang kaling.
BACA JUGA:Gregoria Mariska Tunjung Raih Tiket ke Babak 16 Besar All England Open 2024
BACA JUGA:Arsenal Tembus Perempat Final Liga Champions Lewat Drama Adu Penalti