Makan Gorengan Tiap Hari Saat Buka Puasa, Apa Efeknya?

Ilustrasi Gorengan-Aditiya-

Alhasil, konsumsi makanan lengkap yang seharusnya menjadi kontributor utama untuk memenuhi gizi justru berkurang.

"Orangnya sudah kenyang duluan sebelum dia makan. Itu yang membuat asupan gizi tidak seimbang ketika seseorang lebih cenderung mengurangi porsi makan besarnya tetapi gorengannya berlebihan," terang Ali.

Dia melanjutkan, satu hingga dua buah gorengan masih relatif aman dimakan dan tidak mengurangi selera untuk mengonsumsi makanan lengkap.

Bahaya makan gorengan terlalu banyak Konsumsi gorengan dalam jumlah banyak setiap hari saat berbuka bukan hanya mengurangi asupan gizi yang seharusnya dipenuhi oleh tubuh.

Makan gorengan berlebihan juga akan meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga obesitas.

Berikut potensi bahaya makan gorengan terlalu banyak saat berbuka puasa, seperti dikutip Kementerian Kesehatan:

1. Kelebihan berat badan Makanan yang digoreng menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi.

Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang, semakin tinggi pula risiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Selain itu, kandungan lemak trans dalam gorengan pun memainkan peran penting dalam penambahan berat badan.

Lemak ini diketahui dapat memengaruhi kerja hormon yang berpotensi meningkatkan nafsu makan dan menambah penyimpanan lemak.

2. Risiko penyakit kardiovaskular Bahaya makan gorengan yang telah banyak diteliti adalah meningkatnya risiko penyakit jantung.

Efek samping tersebut dikarenakan gorengan memicu obesitas, salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Peningkatan kolesterol ini bisa menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

3. Risiko diabetes tipe 2 Gorengan yang menjadi sajian makanan berbuka puasa sering kali dilapisi tepung yang tinggi kalori, karbohidrat sederhana, serta lemak tidak sehat.

Tag
Share