Jepang Ingatkan Penggemar Timnas Untuk Tidak Pergi ke Korea Utara
Pesepakbola Timnas Indonesia Elkan Baggott (kanan) berebut bola dengan pemain Jepang Wataru Endo (kiri) saat bertanding pada penyisihan grup D Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024).-jambi independent-Jambi Independent
JAKARTA, KORANJI.COM - Jepang memperingatkan para penggemar sepak bola di negara itu agar tidak pergi ke Korea Utara guna menyaksikan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Jepang dan Korea Utara yang dilangsungkan di Pyongyang.
Kementerian luar negeri Jepang meminta dengan sangat kepada para pecinta timnas untuk tidak menghadapi pertandingan 26 Maret nanti yang merupakan laga Jepang versus Korea Utara pertama sejak 2011.
"Sebagaimana Anda semua tahu, Korea Utara menganut pandangan yang bermusuhan kepada Jepang dan oleh karena itu bepergian ke sana tak direkomendasikan," tulis Kementerian Luar Negeri Jepang dalam X, seperti dikutip AFP pada Rabu.
Kamis pekan ini Jepang dan Korea Utara saling berhadapan di Tokyo dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026, yang disusul laga tandang pekan depan.
BACA JUGA:Tips Lancar Berpuasa bagi Ibu Menyusui
BACA JUGA:Dampak Menahan Buang Air Kecil
Meskipun melarang para penonton Jepang pergi ke Korea Utara, Kementerian Luar Negeri Jepang tak melarang timnas negeri itu pergi ke Korea Utara. Kedua negara tak memiliki hubungan diplomatik.
Sebanyak 14 pejabat pemerintah Jepang dan sejumlah kecil wartawan akan mendampingi Samurai Biru bertandang ke Korea Utara.
Bulan lalu, tempat pertandingan leg pertama playoff sepak bola putri untuk Olimpiade Paris dipindahkan dari Korea Utara ke Arab Saudi yang dianggap netral.
Pertandingan Jepang melawan Korea Utara esok Kamis di Tokyo sendiri diperkirakan dihadiri para pendukung Korea Utara dalam jumlah besar.
BACA JUGA:7 Minuman Penyebab Dehidrasi, Harus Dihindari Selama Puasa
BACA JUGA:Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pesisir Selatan, Warga Berhamburan
Mereka berasal dari penduduk etnis Korea yang sudah lama tinggal di Jepang, yang jumlahnya mencapai 300.000 orang, yang kebanyakan keturunan warga Korea yang dibawa ke Jepang saat Semenanjung Korea dijajah Jepang. (ANTARA)