Industri Alat Kesehatan Indonesia dan Turki Jalin Kerja Sama Senilai 10,5 Juta Dolar AS
Penandatanganan MoU antara PT Haloni Jane Tbk dengan ERK Medikal Saglik Hizmetleri. --Antara
JAMBIKORAN.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri agar bisa semakin berdaya saing global dengan terus membuka dan memperluas akses pasar ekspor.
Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor andalan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) dan juga sektor prioritas yang ada di peta jalan Making Indonesia 4.0.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele, mengatakan saat ini industri alat kesehatan dalam negeri telah didukung oleh 209 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).
"Mereka telah mampu memproduksi alat kesehatan yang berkualitas seperti ventilator dengan TKDN mencapai 58 persen, hospital furniture dengan TKDN 68 persen, hingga medical apparel TKDN 92 persen," terang Yan, dikutip Kamis 9 Mei 2024.
BACA JUGA:PDIP Persilahkan Anies Daftar Bacagub DKI Jakarta
BACA JUGA:Jokowi Setuju Tidak Boleh Ada Orang
"Dengan kemampuan tersebut, kami juga berupaya untuk membuka dan memperluas akses pasar ekspor bagi industri alat kesehatan dalam negeri," lanjutnya.
Untuk memasuki pasar Eropa dan Timur Tengah, Kemenperin bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki, menggelar Business Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia - Turkey Medical Device industry di Istanbul, Turki. Melalui forum bisnis ini juga diharapkan dapat terjalin kerja sama investasi industri alat kesehatan Indonesia dan Turki.
"Pada forum bisnis tersebut, telah dilaksanakan penandatanganan dua MoU. Pertama, PT Haloni Jane Tbk dan ERK Medikal Saglik Hizmetleri, yang bekerja sama dalam distributor agreement untuk produk Latex Gloves supply dengan potensi transaksi mencapai 9 juta dolar AS," ungkap Yan.
MoU kedua, antara PT Atra Widiya Agung dengan Uzman Sterilization System.
BACA JUGA:PDIP Perjuangan Cermati Peluang Anies dan Ahok, Pengamat Nilai Keduanya Sulit Bersatu
BACA JUGA:Ada 23.200 Formasi ASN Kemenkes 2024
Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dalam distribusi penjualan container system dan pabrikasi di Indonesia pada tahun 2024-2027 dengan nilai kerja sama mencapai 1,5 juta dolar AS.
Staf Khusus Menteri Perindustrian sekaligus Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan bahwa sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) sedang tumbuh pesat mencapai 12,09 persen.