Viral Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Lapangan, BWF dan PBSI Ungkap Penyebabnya
Pebulu tangkis tunggal putra China Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah pingsan di lapangan saat pertandingan BNI Badminton Asia Junior Championships 2024.--instagram.com/badminton.ina
JAMBIKORAN.COM - Belum lama ini viral di media sosial video detik-detik Zhang Zhi Jie tiba-tiba terjatuh hingga meninggal dunia ditengah pertandingan yang berlangsung.
Saat itu Zhang Zhi Jie sedang bermain dalam pertandingan beregu campuran di ajang Asia Junior Championships 2024, Minggu, 30 Juni 2024.
Sebuah unggahan di Facebook menarasikan pebulu tangkis asal China tersebut “sudden death” atau kematian mendadak merupakan efek samping dari vaksin COVID-19 sinovac dan Sinopharm.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“ini bukti fakta bahwa vaksin sinovac dan sinopharm itu dapat menyebabkan kematian dan sudden death,
Karena cina kan warganya pada disuntik vaksin sinovac dan sinopharm, dan itu nyata sekali kejadiannya di depan mata di saksikan seluruh warga penonton Indonesia.
Nah bude nanik dan pakde indro apa mau masih berkilah vaksin sinovac itu aman dan efektif? Berani jamin saya dia bakal ngeles dan lepas tanggung jawab,”
BACA JUGA:Menpora Optimistis 29 Atlet Indonesia Akan Ukir Sejarah di Olimpiade Paris 2024
BACA JUGA:George Russell Ungkap Kekecewaan Usai Gagal Finis di Silverstone
Namun, benarkah pebulu tangkis asal China Zhang Zhi Jie meninggal karena vaksin COVID-19?
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengeluarkan pernyataan resmi terkait meninggalnya pemain China Zhang Zhi Jie saat bertanding dalam kejuaraan BNI Badminton Asia Junior Championships 2024.
Zhang Zhi Jie pingsan saat menjalani laga melawan pemain Jepang Kazuma Kawamo pada babak penyisihan Grup D di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu, 30 Juni.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Zhang Zhi Jie meninggal karena mengalami henti jantung mendadak.
"Menurut pedoman, dokter turnamen di bawah arahan wasit mempunyai tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans)," tulis BWF.