Kasus Cyberbullying Meningkat, IDAI Ingatkan Pentingnya Perhatian Orang Tua pada Anak

Ketua IDAI dr Piprim-Disway-

JAMBIKORAN.COM - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) mengungkapkan bahwa kasus Cyberbullying anak meningkat.

IDAI mengungkapkan bahwa data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2019 yang mencatat 19-20 persen anak mengalami bullying di sekolah.

Kemudian di tahun 2022, KPAI melakukan survei dengan hasil 40 persen lebih anak mengalami kekerasan atau bullying di sekolah.

"Jadi ada peningkatan dari 9 menjadi 40 persen anak mengalami bullying," papar dr Piprim di Kantor Pusat IDAI, Jakarta, 23 Juli 2024.

BACA JUGA:Kampanye Anti Bullying Sasar Siswa SD, Jadi Materi dalam Rangkaian MPLK

BACA JUGA:Film 'Vina: Sebelum 7 Hari' Angkat Kisah Pilu Korban Bullying yang Viral di Cirebon

Selain itu, ia mengungkapkan, beragam bentuk bullying terjadi, mulai dari verbal hingga fisik.

"Dan yang sekarang makin meningkat adalah cyberbullying," lanjutnya.

"Sekarang ini banyak sekali cyberbullying akibat anak-anak yang tidak mengalami perhatian cukup di rumahnya, kemudian dia lari ke internet," paparnya

hal ini menurutnya dapat berdampak luar biasa bagi sang anak.

Sebab, anak-anak belum bisa membedakan antara dunia virtual dan realita.

BACA JUGA:Korea Utara Kirim Ratusan Balon Sampah ke Seoul, Kantor Presiden Jadi Sasaran

BACA JUGA:Ini Cara Kenali Anak Jadi Korban Bullying, Bunda Harus Tahu

"Dan sekarang kita bisa lihat gadget addict itu ya, adiksi gadget itu bahkan pada anak-anak yang harusnya belum terpapar gadget sama sekali."Salah satu dampak yang disebutkannya adalah anak zaman sekarang banyak yang mengalami terlambat bicara.

Tag
Share