Nabil Abu Rudeineh Kecam AS atas Dukungan Penuh Terhadap Pembantaian di Gaza
Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa, 2 April 2024..--antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Nabil Abu Rudeineh selaku juru bicara resmi presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengecam keras pemerintah beserta Kongres AS karena mendukung secara penuh dan komprehensif pembantaian berdarah.
Pembaintaian yang dimaksud adalah pembantaian berdarah yang dilakukan terhadap rakyat Palestina, terakhir yang terjadi di Kota Deir al-Balah.
"Lampu hijau pemerintah Amerika yang diterima Netanyahu membuatnya terus gencar melakukan serangan dan pembantaian yang masih berlangsung terhadap rakyat Palestina," Uajrnya.
"Yang terakhir yakni pembantaian mengerikan yang menelan puluhan korban jiwa akibat tentara pendudukan yang menargetkan sekolah yang menampung ribuan orang terlantar di Kota Deir al-Balah" tambahnya.
BACA JUGA:Serangan Israel di Deir al Balah Tewaskan 30 Warga Palestina
BACA JUGA:Astronot Shenzhou-17 Dianugerahi Medali atas Prestasi di Bidang Antariksa
Dia menambahkan bahwa pembantaian brutal itu menjadi tanggung jawab pemerintah dan Kongres AS, yang menyanjung dan menawarkan bantuan politik, finansial dan senjata kepada pendudukan Israel untuk terus membom anak-anak, wanita dan lansia.
Abu Rudeineh menunjukkan bahwa pendudukan telah melanggar seluruh larangan yang telah ditetapkan hukum internasional, dengan melakukan pemboman di salah satu sekolah yang menampung warga sipil yang mencari perlindungan
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa "setiap kali pendudukan menggempur sekolah yang menampung orang-orang terlantar, kami hanya melihat sejumlah kutukan dan kecaman yang tidak akan memaksa pendudukan menghentikan agresi berdarah mereka".
BACA JUGA:Timnas Voli U-20 Indonesia Kalahkan India, Lolos ke Semifinal Kejuaraan Asia
BACA JUGA:Jonatan Christie Amankan Kemenangan di Laga Pembuka Olimpiade Paris 2024
Abu Rudeineh meminta pemerintah AS untuk memaksa pendudukan Israel agar menghentikan agresinya dan mematuhi keputusan legitimasi internasional karena mereka bertanggung jawab atas semua agresi yang terjadi di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem.(*)