Waspada Gigitan Hewan Liar, Kasus Semakin Meningkat
Eko Purnomo, Kabid P2P Dinas Kesehatan Tanjabtim -IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARASABAK - Masyarakat yang bermukim di seluruh wilayah di Kabupaten Tanjab Timur harus berhati-hati dan waspada terhadap ancaman Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR).
Pasalnya, kasus GHPR ini masih terus bermunculan hampir di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten ini.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjab Timur, Eko Purnomo, saat diwawancarai terkait hal ini mengatakan, hingga bulan Juli 2024, tercatat ada sekitar 57 kasus GHPR yang masuk dalam data resmi yang mereka miliki.
"Dari 57 kasus GHPR tersebut, 24 bersumber dari gigitan anjing dan 33 gigitan kucing. Korbanya paling banyak di usia 20 sampai 45 tahun, dengan total 20 orang. Sedangkan korban GHPR yang berusia dibawah 9 tahun ada 15 orang," ucapnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Tebo Imbau Kades Netral Di Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Olahraga Simpel untuk Kecilkan Perut Buncit
Mesih dari data yang sama, kasus GHPR tersebut banyak terjadi di kawasan Simpang Pandan, Kecamatan Geragai dan Simpang Tuan, Kecamatan Mendahara Ulu.
"Sampai bulan Juli 2024, GHPR yang terjadi di Simpang Pandan ada 13 kasus dan di Simpang Tuan ada 11 kasus,"ujarnya.
Sementara itu, untuk GHPR yang terjadi pada tahun 2023, jumlahnya ada 125 kasus. Dimana, jenis hewan penggigit dalam kejadian ini yaitu anjing sebanyak 70 kasus, kucing 49 kasus dan monyet atau kera 6 kasus.
Selain itu, untuk wilayah yang paling banyak munculnya kejadian GHPR tahun lalu berada di Kecamatan Kuala Jambi sebanyak 26 kasus, Kecamatan Muarasabak Barat 23 kasus, Kecamatan Geragai 17 dan Muarasabak Timur 15 kasus.
BACA JUGA:35 Anggota DPRD Kabupaten Bungo Segera Dilantik
BACA JUGA:Benarkah Sarapan Bisa Bikin BB Cepat Turun?
"Sama seperti kasus GHPR yang terjadi di tahun 2024 ini, untuk kasus GHPR yang terjadi pada tahun 2023 yang lalu korbannya terbanyak di usia 20 sampai 45 tahun dengan total 43 orang. Sedangkan untuk anak dibawah usia 9 yang menjadi korban GHPR pada tahun 2023 ada 33 orang,"bebernya.
Dari seluruh kasus GHPR yang terjadi pada tahun 2023 dan 2024, tidak ada yang menyebabkan korban sampai meninggal dunia.