Kesehatan Jemaah Jadi Syarat Pelunasan Biaya Haji

JENNIFER AGUSTIA/JAMBI INDEPENDENT HAJI: Wayudi Wahab, Kabid PHU Kanwil Kemenag Provinsi Jambi saat menjadi narasumber di media gathering bersama dr Lia Agustina dari KKP Kota Jambi dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Fery Kusnadi.--

JAMBI – Bagi Jemaah Calon Haji (JCH) yang masuk dalam daftar tunggu dan akan diberangkatkan tahun 2024, ada peraturan baru yang bereda dibanding tahun–tahun sebelumnya. Kesiapan kesehatan calon jemaah, menjadi syarat utama keberangkatan.

Jika pada saat pemeriksaan kesehatan dinyatakan bahwa jemaah tidak siap kesehatannya, maka tidak bisa melunasi biaya perjalanan haji, dan tidak diperbolehkan  berangkat.

Wahyudi Wahab, Kepala Bidang Perjalanan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi, Senin (11/12) mengatakan, memang ada perubahan mendasar pada tahun 2024 mendatang.

“Istithaah Kesehatan menjadi dasar untuk jemaah melunasi biaya perjalanan haji. Ini untuk membangun kondisi jemaah yang betul-betul siap berangkat secara kesehatan,” katanya usai menjadi nara sumber pada media gathering Kemenag Provinsi Jambi, Senin (11/12).

BACA JUGA:Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG di Jambi

Untuk itu, pihaknya mengatakan sudah berkoordinasi dengan lintas sektoral. Pada minggu kedua bulan Desember tahun ini, sudah dimulai pemeriksaan kesehataan CJH di tingkat puskesmas. Kemudian berlanjut hingga satu minggu sebelum jadwal pelunasan biaya haji.

“Ketika di tahap pertama di Puskesmas tidak memungkinkan berangkat, maka jemaah bisa diberikan pembinaan dan diberikan obat. Jika pada tahap pemeriksaan kesehatan akhir, tetap  tidak memungkinkan berangkat, maka itulah  fungsi tim istihaah memberikan pengertian kepada CJH secara persuasif, untuk tidak berangkat. Semoga ini dimaklumi oleh jemaah,” katanya.

Pada musim haji 2023 lalu, 45 persen jemaah asal Jambi merupakan jemaah lansia. Musim haji 2023 tersebut, mengambil tagline ramah lansia. Tahun 2024 mendatang, taglinenya menurut Wahyudi masih sama, namun harus diimbangi dengan haji yang berkadilan.

Jika memang kesiapan kesehatan jemaah menjadi dasar pelunasan, tidak tertutup kemungkinan jumlah jemaah lansia tahun 2024 mendatang akan lebih sedikit dibanding tahun 2023.

BACA JUGA:Dukun Patok Biaya Aborsi Rp 5 Juta

Namun, menurut Wahyudi, ini juga tidak bisa menjadi patokan. Karena tidak sedikit juga jemaah  yang bukan lansia, memiliki penyakit bawaan yang tidak memungkinkan untuk berangkat ke tanah suci.

“Dari sisi kesehatan, memang lansia lebih rentan, tapi ini tidak bisa juga dijadikan patokan. Yang jelas, yang masuk asrama nanti, adalah jemaah yang sudah siap,” katanya. (enn/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan