Fasha: Jambi Independent Bersama Saya Sejak Sebelum Jadi Wako
KUNJUNGAN: Syarif Fasha, anggota DPR RI saat berkunjung ke Jambi Independent-ist/jambi independent-
JAMBI - Syarif Fasha, Anggota DPR RI, yang juga walikota Jambi dua periode, 2013-2018, dan 2018-2023, menyambangi Graha Pena Jambi Independent, Senin 7 Oktober 2024 siang. Ini adalah kunjungannya ke media, setelah pelantikan sebagai wakil rakyat di Senayan.
Fasha mengatakan, kunjungannya ini memang sudah direncanakan, setelah dia dilantik. Dia menyebutkan, Jambi Independent, adalah media yang menemani dirinya berjuang sejak sebelum menjadi wali kota Jambi dulu.
"Saya memang sudah berencana untuk menyambangi media yang sudah membesarkan saya," katanya.
Fasha mengatakan, belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Jambi Independent sebelumnya.
BACA JUGA:Susunan AKD Kota Jambi Rampung Harap Bisa Rancang Kegiatan Jangka Pendek
BACA JUGA:Penyebab Kematian Masih Misteri, Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jenazah Bocah di Gardu Listrik
"Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman di Jambi Independent," katanya.
Bercerita mengenai dirinya sekarang yang sudah menjadi anggota DPR RI, Fasha mengatakan parlemen adalah dunia baru baginya. Namun, dia menyebutkan tidak jauh berbeda dengan parlemen di daerah, hanya saja ruang lingkupnya lebih luas, skala nasional.
Hingga saat ini, dirinya juga belum mengetahui, di komisi berapa dia akan bertugas nantinya. Karena memang belum ada pembagian komisi dan pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR RI.
"Tapi apapun persoalan di Jambi nanti, walaupun bukan komisi saya, tetap akan kita koordinasikan, kami akan tetap perjuangkan, bisa juga dilakukan lintas komisi," ujarnya.
BACA JUGA:Polisi Bekuk 4 Tersangka Penggelapan
BACA JUGA:Polsi Amankan 3 Berandalan Bermotor, Diduga Hendak Melakukan Tawuran
Namun, ketika ditanyakan ingin komisi mana, Fasha mengatakan dirinya ingin duduk di komisi yang berhubungan dengan pertambangan dengan mitra kerja Kementerian ESDM. Apalagi berjalan tambang batu bara dan angkutan bau bara, masih saja belum terpecahkan di Jambi.
"Kementerian ESDM sudah beritakan tambaahan kuota tanpa melihat kondisi tambang dan transportasi dari tambang ke pelabuhan. Jangan cuman mengeksploitasi tanpa melihat infrastruktur. Pada saat jadi wali kota, saya sudah bersurat sampai Komisi VII, Kementerian ESDM, sampai ke presiden, tapi tidak direspon. Tapi, yang jelas, di komisi manapun saya oke," katanya. (Enn)