Waspada Banjir Rob di Tanjab Timur, BPBD Minta Kecamatan Siagakan Perahu Karet

WASPADA : Petugas BPBD saat mengecek ketinggian air. Warga diminta sediakan perahu karet untuk antisipasi banjir rob.-Harpandi-Jambi Independent

MUARASABAK - Menghadapi curah hujan yang cukup tinggi seperti saat ini yang kerap terjadi hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Tanjab Timur, ancaman banjir rob menjadi salah satu fokus utama penangan bencana.

Terlebih, kondisi ini menjadi ancama tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir kabupaten ini, disaat memasuki akhir tahun.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Helmi Agustinus mengatakan, prediksi puncak hujan akan terjadi pada pertengahan Desember 2023 dan ketinggian siklus air pasang laut ini diperkirakan mencapai 2 meter lebih.

"Terkait kondisi ini, kami sudah menyurati pihak kecamatan yang lokasinya berada di wilayah pesisir, untuk mengantisipasi terjadinya banjir Rob ini," ucapnya.

BACA JUGA:Jaksa Ajukan Banding, Putusan Ringan Hakim PN Tebo Kasus Asusila Anak

BACA JUGA:Penting Menjaga Kesehatan Reproduksi Anak

Adapun kecamatan yang rawan terhadap banjir banjir rob, yakni Kecamatan Kuala Jambi, Mendahara, Muara Sabak Timur, Nipah Panjang, Sadu, Berbak dan Kecamatan Dendang.

Wilayah-wilayah tersebut, tentunya menjadi pusat perhatian dari BPBD dan antisipasi supaya mereka waspada ketika kondisi air tinggi.

Untuk sementara, pihaknya hanya sebatas memberikan imbauan kepada masyarakat. Saat ini kondisi air masih stabil dan normal. Namun yang ditakutkan adalah luapan air sungai Batanghari dari hulu.

"Biasanya luapan air sungai Batanghari dari hulu terjadi di Kecamatan Berbak," ujar mantan Camat Nipah Panjang ini.

BACA JUGA:AH Meninggal karena Benda Tumpul

BACA JUGA:Serbu Gerakan Pasar Murah

Dirinya menurutkan, meskipun kondisi curah hujan tahun ini dibandingkan tahun lalu hampir sama, akan tetapi pihaknya tetap mengimbau warga untuk tetap waspada.

"Kalau prediksi curah hujan dengan tahun kemarin hampir sama, tidak jauh berbeda, namun warga di pesisir diminta untuk tetap waspada," tuturnya.

Selain itu, pihak BPBD juga menyiapkan perahu karet, yang bisa dipergunakan jika terdapat daerah yang terendam banjir dan kondisi itu memutus akses masyarkat.

"Terutama, jika kondisi banjir ini menghambat anak-anak yang pergi atau pulang sekolah. Maka kami akan menyiagakan perahu karet di wilayah itu untuk memperlancar akses anak-anak menuju dan pulang sekolah," ngkapnya.

BACA JUGA: TPN Sesalkan Puluhan Spanduk Hilang saat Mahfud Md di Banten

BACA JUGA:Keluarnya Prabowo dari Oposisi Tidak Kurangi Polarisasi

Disamping itu, Helmi juga menjelaskan, jika kondisi banjir telah mengganggu aktivitas masyarakat 4 hingga 5 hari maka pihaknya akan memberikan bantuan berupa logistik.

Dengan begitu, diharapkan bisa sedikit meringankan beban agar masyarakat dalam melaksanakan kegiatan hari-harinya bisa kembali lancar.

"Namun untuk saat ini kami masi menyampaikan himbauan terlebih dahulu, supaya warga tetap waspada dengan curah hujan yang tinggi di Kabupaten Tanjab Timur," jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini banjir telah melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur, seperti Desa Kota Baru dan Suka Maju, Kecamatan Geragai.

BACA JUGA:Ganjar Tampil Lebih Baik di Debat Perdana Capres

Pihak BPBD Tanjab Timur menegaskan akan terus memantau perkembangan tinggi muka air, dan jika diberlakukan ketika kondisi banjir mulai berdampak besar, maka status siaga bencana banjir akan segera ditetapkan.

"Tim kita yang ada di lapangan intens melakukan pengawasan dan pemeriksaan ketinggian air di setiap wilayah-wilayah rawan banjir. Mudah-mudahan kondisi cuaca mendekati akhir tahun dan di awal tahun nanti tidak berdampak buruk untuk masyarkat," pungkasnya. (pan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan