Warga Angkut Jenazah Menggunakan Jonder Sawit
JALAN RUSAK: Jenazah terpaksa dibawa menggunakan jonder sawit, akibat jalan rusak parah.-ist/jambi independent-
MUARASABAK,JAMBIKORAN.COM - Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanjab Timur selama beberapa pekan terakhir, menyebabkan sejumlah ruas jalan umum mengalami kerusakan parah. Salah satunya terjadi di Jalan Parit Bengkok, Kelurahan Kampung Singkep, Kecamatan Muarasabak Barat.
Kondisi jalan yang rusak berat dan berlumpur membuat kendaraan sulit melintas. Bahkan, baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan warga membawa jenazah seorang pria lansia menggunakan jonder pengangkut kelapa sawit, lantaran akses jalan tidak bisa dilalui mobil.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 6 November 2025. Jenazah dibawa dari Kelurahan Kampung Singkep menuju rumah keluarga di Kecamatan Kuala Jambi. Menurut warga, almarhum meninggal dunia pada Kamis pagi setelah sehari sebelumnya batal berobat akibat hujan lebat dan petir yang melanda wilayah tersebut.
“Karena malamnya hujan deras dan petir, besok paginya bapak itu meninggal dunia. Kami diminta bantu mengantar jenazah keluar dari Parit Bengkok ke arah Kampung Laut. Jalan rusak parah, jadi kami gunakan jonder,” ujar Sugeng, warga sekaligus karyawan perusahaan perkebunan setempat.
Ia mengatakan, kerusakan jalan sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
“Akses jalur mati total, mobil tidak bisa lewat. Bahkan truk sawit perusahaan kami sampai terbenam sejak Jumat lalu,” katanya.
Hal senada disampaikan Roni, warga sekaligus sopir jonder yang membawa jenazah.
“Warga minta tolong agar jenazah bisa keluar. Alhamdulillah, setelah sampai di jalan yang bagus, jenazah langsung dibawa dengan mobil ambulans ke Kampung Laut,” ujarnya.
Jalan Parit Bengkok selama ini menjadi jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Muarasabak Barat dan Kecamatan Kuala Jambi, menyusul perbaikan Jembatan Rano yang merupakan akses utama warga. Jalur alternatif ini sebelumnya telah diperbaiki oleh UPTD Alkal Dinas PUPR Kabupaten Tanjab Timur, namun kembali rusak setelah diguyur hujan lebat.
Kepala UPTD Alkal Dinas PUPR Tanjab Timur, Alqadrial Furkan, membenarkan bahwa Jalan Parit Bengkok kini menjadi jalur pengalihan arus kendaraan selama perbaikan jembatan.
“Sebelum dijadikan jalan alternatif, sudah kami servis. Namun dalam seminggu terakhir hujan deras terus-menerus, ditambah banyak kendaraan truk yang melintas melebihi tonase, jadi jalan kembali rusak,” jelasnya.
Ia menuturkan, alat berat Alkal tetap siaga di lokasi untuk penanganan darurat, tetapi perbaikan menyeluruh akan dilakukan saat cuaca membaik. “Kalau dilakukan saat hujan, hasilnya tidak optimal. Begitu cuaca panas nanti, kita akan lakukan servis ulang,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tidak memaksakan kendaraan bertonase berat melintasi jalur tersebut.
“Kami sudah memberi imbauan, tapi masih ada juga truk melebihi tonase yang lewat. Itu memperparah kerusakan. Kami juga berharap Dinas Perhubungan bisa ikut melakukan sosialisasi agar kendaraan di atas 3 ton tidak melintas di sana,” pungkas Alqadrial.