PAN Bakal Evaluasi Seluruh Kader

--

JAMBI - Kekalahan pasangan calon Bupati Zumi Laza dan Wakil Bupati Muhammad Aris dalam Pilkada Kabupaten Tanjab Timur 2024 menjadi titik balik berakhirnya pengaruh trah almarhum Nurdin Hamzah di politik daerah tersebut.


Setelah hampir dua dekade menjadi kekuatan dominan, kekalahan ini menandakan runtuhnya dinasti politik yang dibangun oleh keluarga Nurdin Hamzah, yang selama ini diwakili oleh Zumi Laza.


Sejak awal berdirinya Kabupaten Tanjab Timur pada 1999, trah Nurdin Hamzah telah menjadi salah satu pilar utama dalam politik lokal.


Nurdin Hamzah, sebagai figur penting, telah mengukuhkan posisi keluarganya dalam kancah politik daerah, dengan Zumi Laza sebagai penerus yang diharapkan mampu melanjutkan tradisi kemenangan keluarga ini.


Zumi Laza, yang juga menjabat sebagai Ketua PAN Tanjab Timur, menjadi simbol dari kekuatan politik keluarga Nurdin Hamzah, yang sebelumnya berhasil memenangkan sejumlah Pilkada dan Pemilu.


Namun, pada Pilkada 2024, pasangan Zumi Laza-Muhammad Aris yang diusung oleh PAN justru mengalami kekalahan telak dari pasangan Dillah Hikmah Sari-Muslimin Tanja, dengan perolehan suara yang mencapai hampir 60:40.


Kekalahan ini mengakhiri harapan trah Nurdin Hamzah untuk kembali menguasai kursi kekuasaan di Tanjab Timur.
Kekalahan ini juga diwarnai dengan kegelisahan internal di tubuh PAN, partai yang selama ini menjadi kendaraan politik utama keluarga Nurdin Hamzah. Sejak awal, muncul suara dari arus bawah yang mendesak partai untuk mengusung Dillah Hikmah Sari sebagai calon, namun suara tersebut diabaikan oleh elit partai yang lebih memilih Zumi Laza.

BACA JUGA:Polres Bungo Siapkan 600 Personel Gabungan untuk Pengamanan Rapat Pleno Tingkat Kabupaten

BACA JUGA:Tebo Kekurangan Tempat Pembuangan Sampah


Banyak pihak yang menilai bahwa Zumi Laza hanya memanfaatkan nama besar trah Nurdin Hamzah untuk meraih kekuasaan, tanpa menunjukkan kapasitas yang memadai dalam memimpin daerah.


Nasroel Yasier, seorang inisiator PAN Provinsi Jambi, menyatakan bahwa Zumi Laza hanya kembali ke Tanjab Timur saat ada Pilkada dan untuk tujuan kekuasaan.


"Setelah kekalahan ini, Zumi Laza dipastikan akan kembali ke Jakarta, sama seperti sebelumnya ketika ia kabur setelah diangkat menjadi Ketua PAN Kota," ungkap Nasroel, menyoroti ketidakstabilan politik yang ditinggalkan oleh Zumi Laza.


Kekalahan ini menandai berakhirnya dominasi trah Nurdin Hamzah di Tanjab Timur, sebuah dinasti politik yang selama ini menjadi kekuatan utama dalam kontestasi politik lokal.


Meski demikian, kekalahan ini juga membuka peluang baru bagi munculnya tokoh-tokoh lokal lainnya yang kini semakin diperhitungkan dalam peta politik Tanjab Timur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan