Dewan dan Pedagang Kecewa Pembangunan Pasar Beringin Sungai Penuh Batal
Kondisi Pasar Beringin Sungai Penuh yang batal di bangun. -Saprial/Jambi Independent -
SUNGAIPENUH – Rencana pembangunan Pasar Beringin Jaya menjadi pasar modern yang sudah digagas oleh Pemerintah Kota Sungai Penuh sejak awal 2024, akhirnya batal terlaksana.
Meskipun telah direncanakan dengan anggaran besar, proyek tersebut kini gagal dilaksanakan, dan hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari berbagai pihak, terutama para pedagang dan anggota DPRD Kota Sungai Penuh.
Hardizal, Pimpinan DPRD Kota Sungai Penuh, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pembatalan pembangunan pasar tersebut. Menurutnya, kegagalan ini mencerminkan ketidakmampuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam menjalankan tugasnya.
BACA JUGA:Harga Minyak Goreng Curah Naik Signifikan Di Pasar Bungo Menjelang Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA:Harga Sawit di Jambi Naik Disebabkan Kondisi Banjir di Malaysia
“Seharusnya ini bisa dilaksanakan, jika pemerintah daerah benar-benar serius. Anggaran sebesar Rp 50 miliar yang disiapkan oleh pemerintah pusat sudah cukup besar dan seharusnya tidak ada kendala jika ada niat yang kuat untuk mewujudkannya,” tegas Hardizal.
Politisi PDIP ini juga menambahkan bahwa anggaran yang semula disiapkan untuk pembangunan Pasar Beringin kini telah dialihkan ke Kabupaten Bungo.
"Kami sangat kecewa karena anggaran 50 miliar yang seharusnya masuk ke Kota Sungai Penuh, ternyata dialihkan. Kami berharap pemerintah daerah lebih responsif dan segera menyampaikan kendala-kendala yang ada untuk mencari solusi bersama," ujarnya.
Pedagang Pasar Beringin juga merasa sangat kecewa dengan pembatalan ini. Seorang pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, “Kami sudah didata dan berharap pembangunan pasar modern bisa segera terealisasi. Namun kini, harapan kami kandas. Kami berharap walikota yang akan datang dapat merenovasi pasar Beringin yang ada saat ini agar lebih layak untuk kami berjualan."
Ikhsan, Aktivis Kota Sungai Penuh, juga memberikan tanggapannya mengenai hal ini. Ia menilai pembatalan pembangunan Pasar Beringin sebagai bukti kegagalan pemerintah Kota Sungai Penuh dalam menepati janji mereka.
"Pasar Beringin yang seharusnya menjadi pasar modern kini hanya menjadi isu yang tidak jelas. Sangat wajar jika pedagang dan dewan kecewa dengan keputusan ini," ujar Ikhsan.
Kegagalan ini menjadi sorotan di kalangan masyarakat dan politisi, terutama mengingat banyaknya janji yang disampaikan pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah melalui modernisasi pasar. Para pedagang berharap pemerintah dapat segera mencari solusi untuk perbaikan dan renovasi pasar yang sudah ada, agar mereka dapat melanjutkan usaha dengan lebih baik.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kota Sungai Penuh mengenai alasan pembatalan pembangunan Pasar Beringin dan langkah-langkah yang akan diambil ke depan.