Rapat Komisi V DPR RI, Edi Purwanto Suarakan Persoalan Banjir di Jambi

ASPIRASI: Edi Purwanto, Anggota DPR RI Dapil Jambi saat membahas soal banjir Jambi di Senayan.-IST/JAMBI INDEPENDENT-

JAKARTA - Anggota DPR RI Dapil Jambi, Edi Purwanto, mengeluarkan pernyataan tegas meminta Menteri Pekerjaan Umum, untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan masalah banjir. Edi Purwanto menyoroti kaitan dengan proyek drainase terintegrasi terutama daerah rawan banjir yang menurutnya perlu dilakukan kajian.

 

Hal ini disampaikan oleh Edi Purwanto dalam rapat Komisi V DPR RI bersama dengan Menteri PU beberapa waktu lalu. Menurut Edi Purwanto banjir yang terjadi bukan hanya soal cuaca ekstrem, namun bagaimana infrastruktur yang memadai dalam upaya pencegahan terjadinya banjir satu diantaranya kaitan drainase.

 

"Hampir seluruh perkotaan setiap hujan sebentar saja, satu atau dua jam itu pasti banjir, maka ini menjadi PR besar bagi PU bagaimana memformulasikan strategi apa untuk menyelesaikan drainase yang terintegrasi," katanya.

 

Edi Purwanto meminta kepada Menteri PU untuk melakukan mapping terhadap wilayah rawan banjir yang kemudian dilakukan kajian untuk infrastrukturnya apalagi melihat wilayah-wilayah yang terjadi banjir adalah wilayah yang hampir setiap tahun mengalami banjir.

 

Dia mengambil contoh di dapilnya Jambi, dimana ada satu wilayah lumbung pangan yang mengalami banjir setiap tahunnya dan berdampak pada masyarakat.

 

"Provinsi Jambi ada wilayah lumbung pangan seperti kota sungai penuh namun problemnya ada 3000 hektare sawah di sana yang tidak bisa beroperasi karena banjir, shingga hari ini jadi semacam kolam-kolam pemancingan untuk penghidupan sehari-hari masyarakat," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Edi Purwanto ingin menerangkan bahwa dampak dari banjir yang menutupi lahan 3000 hektare sawah tersebut, berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan daerah. Hal ini tentu jauh dari target keinginan presiden RI, Prabowo Subianto yang berkeinginan Indonesia sebagai lumbung pangan nasional.

 

"Padahal jika ini maksimal tanpa adanya banjir, adanya 3000 hektare sawah ini akan menyumbang beras sekitar 9.000 ton pertahun, apabila panen terhitung selama tiga kali dalam satu tahun maka dapat 81 ribu ton. Maka perlu koordinasi dengan lintas sektoral termasuk Menteri Pertanian," paparnya.

 

Atas penyampaian ini, Edi meminta secara tegas kepada Kementerian PU untuk segera menindaklanjuti persoalan banjir di berbagai wilayah di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi. Edi Purwanto meminta kepada Menteri PU untuk melakukan roadmap yang jelas titik-titik banjir dan melakukan kajian drainase terintegrasi di semua wilayah dapilnya di Jambi.

 

"Studi yang komperehensif ini saya dorong untuk dilakukan segera mungkin, jangan hanya reaktif saat banjir sudah terjadi. Saya meminta kementerian, terutama Kementerian PU serius menangani ini.  Banjir bukan lagi sekadar ancaman, tapi kenyataan yang terus berulang setiap tahun, dan dampaknya sangat luas maka ini  harus segera di carikan solusinya," pungkasnya.

 

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah mengakibatkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan kerugian ekonomi yang signifikan. Dengan desakan ini, Edi berharap pemerintah bergerak cepat untuk mengakhiri masalah banjir yang seolah tak berujung.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan