Pengunjung Harus Berjalan Kaki Cukup Jauh

--

MUARO JAMBI – Jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi pada libur Natal dan Tahun Baru 2025 mengalami penurunan signifikan.


Data yang diperoleh dari petugas tiket Candi Muaro Jambi menunjukkan bahwa pengunjung harian hanya berkisar antara 300 hingga 400 orang. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana pada periode yang sama, jumlah pengunjung bisa mencapai ribuan orang per hari.


Mursalin, petugas tiket di Candi Muaro Jambi, menduga bahwa penurunan kunjungan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab utama yang teridentifikasi adalah larangan membawa kendaraan pribadi ke area sekitar candi.


Pengunjung kini diwajibkan untuk memarkirkan kendaraan mereka di lokasi yang telah disediakan, yang terletak sekitar 1 kilometer dari situs candi. Hal ini memaksa pengunjung untuk berjalan kaki, yang mungkin menjadi faktor penghalang bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang menginginkan kenyamanan dalam berwisata.


Selain itu, proses renovasi jalan menuju Candi Muaro Jambi juga diperkirakan turut mempengaruhi kenyamanan pengunjung. Akses yang belum sepenuhnya baik dan pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung kemungkinan mengurangi daya tarik candi tersebut, baik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.


"Sekarang pengunjung hanya sekitar 300 hingga 400 orang per hari. Sebelumnya, dalam satu hari bisa mencapai ribuan," kata Mursalin, yang telah bertugas di Candi Muaro Jambi selama beberapa tahun.


Meskipun begitu, Mursalin mengaku tidak dapat memastikan secara pasti apa penyebab utama menurunnya jumlah pengunjung. Selain faktor-faktor yang disebutkan, ada kemungkinan adanya perubahan preferensi wisatawan dan faktor eksternal lainnya yang turut berkontribusi.


Penurunan jumlah pengunjung ini menjadi perhatian, mengingat Candi Muaro Jambi adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Muaro Jambi. Candi ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, tetapi juga menjadi simbol kebudayaan yang penting bagi masyarakat lokal. Keberadaannya juga merupakan daya tarik wisata yang memikat wisatawan dari berbagai daerah.


Bagi sebagian wisatawan, Candi Muaro Jambi adalah tempat yang penting untuk mengenal lebih jauh sejarah dan budaya Melayu kuno, khususnya terkait dengan Kerajaan Jambi yang berusia lebih dari seribu tahun.


Oleh karena itu, penurunan kunjungan ini menjadi tantangan bagi pihak pengelola untuk terus menarik perhatian pengunjung dengan meningkatkan fasilitas dan kenyamanan bagi wisatawan.


Ke depan, pihak pengelola diharapkan dapat melakukan evaluasi dan perbaikan, agar Candi Muaro Jambi tetap menjadi destinasi wisata favorit dan menarik bagi lebih banyak wisatawan, terutama selama periode liburan panjang seperti Natal dan Tahun Baru. (*)

Tag
Share