700 Hektare Lahan Pertanian Terendam

Kondisi lahan pertanian di Bungo yang terendam--

MUARABUNGO - Pasca banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Bungo, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten  Bungo mencatat sekitar 700 hektare lahan pertanian terdampak, dan sejumlah saluran irigasi mengalami kerusakan.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, Muhammad Hasbi, banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi telah merendam sebagian besar lahan sawah di beberapa kecamatan.

"Tanaman pangan seperti padi menjadi korban utama, dengan 283 hektare terendam dan mengalami puso habis yang tidak dapat dimanfaatkan," ungkap Hasbi.

Selain lahan padi, tanaman hortikultura juga terkena dampak serius.

BACA JUGA:Prioritas Berdasarkan Lama Pengabdian

Luas lahan jagung yang terendam mencapai 33,5 hektare pus, tanaman cabai merah dan infrastruktur irigasi juga tidak luput dari kerugian.

Mencakup 9 hektare lahan cabai merah yang puso, 60 meter saluran sekunder yang rusak, 756 meter saluran tersier yang terkena dampak, 52 unit kincir yang hanyut dan 25 meter pipanisasi yang rusak.

Muhammad Hasbi memberikan pesan kepada para petani, untuk tetap melanjutkan aktivitas pertanian seperti biasa.

"Saat ini masih masa penyemaian untuk penanaman, jadi tetaplah beraktivitas. Kami akan segera merehabilitasi kerusakan dan melakukan perbaikan kedua," tambahnya.

BACA JUGA:Tips Merawat Busi Motor

Dalam upaya mendapatkan bantuan,  Muhammad Hasbi mengungkapkan bahwa, laporan telah disampaikan kepada Dinas Tanaman Pangan (TPH) Provinsi Jambi.

"Kami berusaha mengusulkan bantuan benih kepada pemerintah pusat, dan saat ini masih berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mendapatkan bantuan," ungkapnya.

Situasi ini menunjukkan perlunya dukungan dan perhatian serius dari pemerintah pusat untuk membantu para petani yang terdampak banjir dalam memulihkan lahan pertanian dan infrastruktur irigasi yang rusak. (Mai/zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan