Operasi Pasar Jadi Upaya Utama Pengendalian Inflasi Provinsi Jambi
Gubernur Jambi Al Haris.-DOK/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI - Angka inflasi Provinsi Jambi pada Januari lalu, berasa di atas inflasi nasional. Meski masih dalam batas toleransi, Pemprov Jambi perlu waspada, dan menekan angka inflasi sehingga tidak melonjak tinggi.
Pemberian bantuan, seperti beras, diyakini bisa menekan laju I class, mengingat beras adalah komoditas utama penyumbang inflasi saat ini. Harga di pasaran, masih tinggi, ditambah dengan Kerinci sebagai wilayah penghasil beras terkena banjir beberapa waktu lalu.
Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk menekan inflasi di Provinsi Jambi. Salah satunya dengan pemberian bantuan beras untuk masyarakat. Tujuannya agar masyarakat tidak terlalu terbebani dengan harga beras yang tinggi saat ini.
"Selain beras, komoditas cabai merah juga menjadi penyumbang inflasi yang cukur tinggi. Sehingga pemerintah sepertinya perlu melaksanakan kegiatan operasi pasar, setiap minggu," katanya.
BACA JUGA:Tips Mencerahkan Mata Kuning
BACA JUGA:Lunar New Year, Honda Sinsen Berikan Hujan Diskon
Operasi pasar, seperti pengalaman sebelumnya, cukup berpengaruh untuk menekan inflasi. Karena canai yang didatangkan untuk dijual di operasi pasar, dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran.
"Cabai merah juga sangat berpengaruh. Makanya dilakukan operasi pasar, dijual dengan harga yang lebih murah," katanya.
Dalam menekan laju inflasi ini, Pemprov Jambi juga tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Tujuannya agar inflasi di masing-masing daerah tetap terkendali.
Secara umum, angka inflasi Provinsi Jambi pada bulan Januari adalah 2,99 persen Year on Year (YoY), dan 0,83 persen secara Mounth to Mounth (M to M). Dibandingkan dengan skala nasional, angka inflasi Provinsi Jambi lebih tinggi dari inflasi nasional yang berada di angka 2,57 YoY, dan 0,04 M to M.
BACA JUGA:Benarkah Minum Air Hangat Campur Jeruk Nipis Bisa Mengecilkan Perut?
BACA JUGA:Tips Meredakan Radang Tenggorokan
Penyumbang inflasi Januari 2024 secara M to M adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,65 persen. Sementara untuk inflasi YoY, disumbang oleh makanan, minuman, tembakau sebesar 1,78 persen. Transportasi sebesar 0,32 persen, dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya sebesar 0,16 persen. (enn/ira)