PVMBG Sebut Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Minta Masyarakat Untuk Tetap Waspada
Gunung Semeru erupsi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur-Nusantara-
Jawa Timur - Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan aktivitas Gunung Api Semeru, Jawa Timur saat ini masih tinggi dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari kawah karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat di sekitar G. Semeru diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran G. Semeru.
BACA JUGA:Tim SAR Temukan Pelajar yang Terbawa Ombak
BACA JUGA:Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-baik Saja
"Saat ini aktivitas vulkanik G. Semeru masih tinggi, didominasi gempa letusan, hembusan, guguran, dan tremor harmonik,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam Konferensi Pers Badan Geologi Informasi Terkini Aktivitas Gunung Api Semeru di Bandung, akhir pekan lalu.
Dikatakan, gempa vulkanik masih terekam secara intensif. Untuk itu, PVMBG meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain lontaran batu pijar, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai keil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Diketahui, Gunung Api Semeru berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mempunyai kawah aktif Jonggring-Seloko di sisi tenggara Puncak Mahameru.
BACA JUGA:Komeng Sudah dapat Lebih Satu Juta Suara
BACA JUGA:PBB Peringatkan Imbas Serangan Israel ke Rafah
Erupsi G. Semeru umumnya erupsi abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.
Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk.
Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.
Pada saat terjadi erupsi eksplosif biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di G. Semeru. (*)