Ternyata Faktor Keturunan Pengaruhi Risiko Obesitas Usia Paruh Baya
Faktor Keturunan Pengaruhi Risiko Obesitas Usia Paruh Baya-jambi independent -
Sebuah studi menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap risiko obesitas pada usia madya atau paruh baya, usia sekitar 40 sampai 60 tahun.
Hasil dari studi itu, orang yang kedua orang tuanya mengalami obesitas pada usia madya enam kali lebih mungkin mengalami obesitas pada fase hidup yang sama dan risiko mengalami obesitas berlipat tiga jika salah satu orang tua mengalami kondisi itu.
Peneliti utama Mari Mikkelsen menyampaikan, penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan kuat antara status obesitas orang tua dan anak, tetapi sedikit studi yang menyelidiki apakah transmisi obesitas antargenerasi berlanjut setelah remaja dan memasuki usia dewasa.
"Kami tertarik pada bagaimana IMT (indeks massa tubuh) orang tua terkait dengan IMT keturunannya ketika keturunan tersebut sudah dewasa dan telah tinggal jauh dari rumah untuk waktu yang lama," ujarnya.
BACA JUGA:Ahli Menyarankan Batas Konsumsi Gula dan Garam Sehari untuk Cegah Obesitas,Berapa Jumlahnya?
BACA JUGA:Penelitian : Lebih dari Satu Miliar Orang di Seluruh Dunia Mengalami Obesitas
Tim peneliti menggunakan data dari Studi Tromsø, sebuah studi kesehatan berbasis populasi yang sedang berlangsung. Studi ini melibatkan 2.068 kelompok, masing-masing terdiri atas orang tua dan keturunannya.
Peserta studi meliputi orang yang berusia antara 40 dan 59 tahun (usia madya) selama gelombang ketujuh Studi Tromsø tahun 2015-2016 dan orang tua mereka juga berpartisipasi dalam Studi Tromsø pada gelombang keempat tahun 1994-1995 ketika berada dalam rentang usia yang sama.
Analisis tinggi dan berat badan menunjukkan hubungan yang kuat antara IMT orang tua selama usia madya dan IMT keturunannya pada usia yang sama.
IMT keturunan meningkat 0,8 unit untuk setiap peningkatan 4 unit dalam IMT ibu dan sebesar 0,74 unit untuk setiap peningkatan 3,1 unit dalam IMT ayah.
BACA JUGA:Kemenkes Anjurkan Manajemen Obesitas Bersama Dokter
BACA JUGA:Obesitas Bisa Terjadi di Masa Kanak-kanak, Ini Dia 7 Faktor Umum yang Harus Diwaspadai
Peneliti juga memperhatikan hubungan signifikan antara status obesitas orang tua pada usia madya dan status obesitas keturunan pada usia yang sama.
Siaran pers mengenai hasil penelitian menyebutkan, ketika kedua orang tua mengalami obesitas (IMT ≥ 30 kg/m2) pada usia madya, keturunan mereka memiliki enam kali lebih besar kemungkinan untuk mengalami obesitas pada usia yang sama dibandingkan dengan orang dewasa yang kedua orang tuanya punya berat badan normal (IMT 18,5-24,9 kg/m2).
Peluang juga meningkat ketika hanya satu orang tua mengalami obesitas. Ketika hanya ibu yang mengalami dengan obesitas, keturunan memiliki peluang 3,44 kali lebih besar mengalami obesitas. Sedangkan angka yang sesuai untuk ayah adalah 3,74.
Menurut penjelasan peneliti, beberapa faktor dapat berkontribusi pada status obesitas yang sama antara orang tua dan anak-anaknya.