Harga Jual Buah Duku Anjlok Permintaan dari Luar Daerah Sepi

--

MUARA BUNGO - Kecamatan Jujuhan dan sekitarnya di Kabupaten Bungo saat ini tengah dilanda banjir buah duku.

Namun, kegembiraan petani pun bercampur kekecewaan karena harga buah musiman tersebut merosot tajam.

BACA JUGA:MK Akan Gelar Sidang Perdana Sengketa Pilpers 2024 pada Tanggal 27 Maret

BACA JUGA:Kebakaran Melanda 15 Rumah di Kampung Bulim, kecamatan Tanah Tumbuh


Para petani yang memiliki kebun duku harus menelan pil pahit dengan harga jual yang terjun bebas.

Di kecamatan Jujuhan sendiri, harga duku yang dijual kepada agen pengecer hanya mencapai Rp3500 per kilogram.

 Bahkan, kabarnya harga ini cenderung menurun setiap harinya karena permintaan dari pemborong di Riau dan Sumatera Barat menurun drastis.

Ita Julia, salah seorang petani duku, mengungkapkan kekecewaannya. Harga buah duku sekarang sangat anjlok sekali.

"Kami hanya bisa menjualnya seharga Rp 3500 per kilogram, dan itu pun buah yang sangat bagus. Kabarnya besok harga akan turun lagi. Bahkan, kabar dari Duri, Riau, juga menyebutkan bahwa pasarnya sudah dipenuhi oleh duku," terangnya.

Kondisi ini membuat petani terpaksa mengeluhkan nasibnya.

Mereka merasa terdampak oleh anjloknya harga duku, terutama karena sebagian besar dari mereka menjual hasil panennya ke wilayah Riau dan sekitarnya.

Namun, tidak hanya duku yang mengalami banjir. Buah durian dan buah bedaro juga turut melimpah pada musim ini.

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh dengan kelebihan produksi buah-buahan di wilayah ini.

Sementara itu, pemerintah setempat masih berupaya mencari solusi terbaik untuk membantu para petani menghadapi situasi ini.

 Upaya pemasaran alternatif dan pengembangan produk turunan dari buah duku menjadi salah satu yang dipertimbangkan.

Selain itu, dukungan dalam hal distribusi juga menjadi fokus untuk memastikan produk petani dapat terserap dengan baik di pasaran.

Diharapkan dengan adanya langkah-langkah tersebut, petani dapat sedikit terbantu dan tidak terlalu terdampak oleh fluktuasi harga yang tidak menentu.

 Semoga situasi ini segera membaik sehingga para petani dapat kembali menikmati hasil jerih payah mereka dengan harga yang layak. (Mai/zen)

Tag
Share