JAMBIKORAN.COM - Menjelang berakhirnya masa jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani, ada harapan bahwa penggantinya dapat dipilih dari kalangan yang berpendidikan tinggi dan memiliki kompetensi yang baik.
Menurut Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, Indonesia memiliki banyak orang pintar yang potensial untuk menggantikan posisi Sri Mulyani, namun sayangnya kebanyakan dari mereka tidak aktif secara politik.
BACA JUGA:Tak Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Pemeran Preman Pensiun Lain
BACA JUGA:Aktor Pemain Sinetron Preman Pensiun Epy Kusnandar Ditangkap Polisi Karena Kasus Narkoba
“Harusnya banyak orang pinter di Indonesia. Tapi orang pinter tersebut biasanya diam, karena tidak ada di lingkaran politik, sehingga (namanya) tidak muncul,” kata Anthony kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu 11 Mei 2024.
Anthony mengatakan sosok tersebut bisa diisi oleh orang yang mumpuni, seperti profesor di sejumlah universitas yang tersebar di Indonesia.
“Banyak profesor di perguruan tinggi khususnya negeri, mereka dapat dijaring oleh kementerian pendidikan. Dari situ dapat dipilih sesuai kompetensi yang diharapkan,” sambungnya.
Namun, Anthony juga mengakui bahwa proses pemilihan menteri seringkali bersifat politis, sehingga sulit bagi tokoh akademisi untuk mendapatkan perhatian dalam pembentukan kabinet.
BACA JUGA:Lebih dari 150 Nyawa Melayang Akibat Demam Lassa di Nigeria
Pada Oktober mendatang, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhiri masa jabatannya, dan akan digantikan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam rencana penyusunan kabinet itu, muncul nama-nama yang disinyalir berpotensi menjadi Menkeu dalam kabinet Prabowo, di antaranya yaitu Chatib Basri, Budi Gunadi Sadikin, dan Perry Warjiyo. (*)