JAKARTA - Juru bicara Anies Baswedan di Pilpres 2024 Surya Tjandra mengkritisi kehadiran cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka pada pertemuan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Menurut Surya, mobilisasi para kades maupun perangkat desa untuk mendukung pasangan capres-cawapres kubu tertentu itu menjadi bukti untuk mendorong rakyat aktif mengawasi pelaksanaan pemilu mendatang.
“Kami juga menyayangkan perilaku Pak Gibran terkait peristiwa ini, yang lagi-lagi memberi bukti untuk rakyat harus peduli dan secara aktif ikut mengawasi pelaksanaan pemilu tahun depan, khususnya terkait pengerahan perangkat negara ke dalam kepentingan politik sesaat untuk kekuasaan semata,” kata Surya pada Selasa (21/11/2023).
Apdesi sedang menjadi sorotan. Dua hari lalu, pihak yang mengaku Apdesi menggelar Silaturahmi Nasional Desa Bersatu 2023 bersama 8 organisasi perangkat desa di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam persamuhan itu, Apdesi mendeklarasikan dukungannya untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Gibran juga hadir pada acara itu.
Surya Tjandra menyatakan seharusnya para kades dan perangkat desa menjaga netralitas untuk membantu mengelola konflik yang berpotensi terjadi di pemilu.
“Netralitas perangkat desa krusial untuk tersedianya pelayanan publik yang efisien dan adil. Ia juga membantu mencegah diskriminasi dan memastikan keputusan dibuat sepenuhnya berdasar meritokrasi, bukan favoritisme dan pengaruh,” ujarnya.
Mantan wakil menteri agraria dan tata ruang itu menegaskan integritas para perangkat desa merupakan hal. Alasannya, integritas merupakan tiang pancang dalam tata kelola desa yang baik.
“Sayangnya persis ini yang secara terang benderang sedang dilanggar oleh pak cawapres (Gibran red) tanpa malu sedikit pun,” kata Surya. Eks politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini menjadi pendukung Anies Baswdan-Muhaimin Iskandar (AMIN) itu pun berencana melaporkan dugaan pelanggaran aturan pada acara Apdesi yang dihadiri Gibran tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Surtjan -panggilan akrab Surya Tjandra- menyebut pelaporan itu sebagai bentuk pembelajaran.
“Ini merupakan tindakan berbahaya dan kami mempertimbangkan untuk melaporkan insiden ini ke Bawaslu sebagai pembelajaran bagi kita semua, termasuk kami sendiri di Tim AMIN,” katanya. (*)