JAMBI - Gubernur Jambi DR H Al Haris,SSos, MH menghadiri puncak Peringatan Hari Kartini ke-146 Provinsi Jambi yang mengambil tema “Hari Kartini Membangkitkan Semangat Inspirasi Kaum Wanita”, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa 21 Mei 2024 pagi.
Hadir pada kesempatan tersebut Penasehat Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jambi Hj Hesnidar Haris, para Ketua Organisasi Wanita, para Unsur Forkopimda, dan Kepala OPD terkait serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan dan arahannya, Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa jalan yang telah dibuka oleh Kartini membawa para perempuan Provinsi Jambi dapat meneruskan perjuangan Kartini, mendidik diri dan mengoptimalkan potensi diri, agar dapat menjadi bagian dari pembangunan Provinsi Jambi dan Indonesia, menjadi agen perubahan dan motor penggerak transformasi masyarakat melalui pembangunan yang berkeadilan.
“Hari ini kita memperingati Hari Kartini ke-146, kita harus melihat kebelakang sejarah perjuangan ibu kita Kartini meskipun sudah melewati banyak masa tetapi perjuangannya masih utuh, masih dikenang oleh kita semua. Pada hari ini perempuan mendapatkan tempat luar biasa dengan adanya undang-undang pemilu yang mengharuskan perempuan itu memenuhi kuota 30 persen ini, artinya adalah 30 persen itu harus ada perempuan di parlemen, di semua tingkatan dari DPRD kabupaten/kota/provinsi. Namun di tingkat nasional meskipun hari ini memang belum terpenuhi kuota itu. Nah, ini artinya paling tidak adalah pemerintah sudah mencoba memberikan tempat dan ruang kepada ibu-ibu Kartini Indonesia ini untuk berkiprah di semua jenis tingkatan, di semua level dan banyak sekali yang sukses hari ini,” ujar Al Haris.
BACA JUGA:Perjalanan 3 Sahabat Masih Berlanjut di Novel Matahari, Karya Tere Liye
BACA JUGA:Semifinal Pemilihan Bujang Gadis Kota Jambi 2024, Sekda: Tetap Semangat Wujudkan Mimpi dan Cita
Dikatakannya, dengan adanya kesempatan bagi kaum perempuan ini menandakan bahwa hari ini Kartini-Kartini ini sudah mendapatkan porsi dan tempat yang layak, artinya adalah apa yang dulu menjadi pikiran Kartini hari sudah bisa dilihat bahwa peran ibu-ibu, peran kaum wanita/kaum perempuan sudah sejajar dengan kaum laki-laki.
"Kita juga mengakui bahwa tidak boleh melepaskan diri dari kodrat seorang perempuan, meskipun dia diberikan tempat karir yang bagus tetapi tidak boleh mereka melanggar kodrat dan tugas serta fungsinya sebagai seorang perempuan, seorang ibu rumah tangga, seorang istri bagi suaminya. Dia tidak boleh terpisahkan dari kewajiban yang melekat pada kaum perempuan kita,” katanya.
Al Haris mengungkapkan bahwa saat ini fenomena yang terjadi adalah ketika perempuan sudah berkarir, mereka lupa kodratnya.
“Ketika para wanita berkarir jangan lupa membina rumah tangga, anak-anaknya, banyak kita lihat ketika dapat tempat yang bagus malah rumah tangganya tidak dapat dipertahankan. Saya kira fenomena-fenomena yang harus menjadi kekuatan perempuan bagaimana kita tetap berkarir dengan baik tapi juga tetap melekat pada diri kita itu bahwa kita ini seorang istri, seorang ibu rumah tangga,” katanya.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri bagi Kesehatan
BACA JUGA:5 Makanan Berproterin Tinggi untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Selain itu, Al Haris juga menyatakan bahwa arti perjuangan ibu Kartini itu adalah perempuan Indonesia yang tetap melaksanakan norma-norma kaidah kaum perempuan.
“Mari kita refleksi diri kita, hidup kita, kemana sebetulnya nilai-nilai perjuangan yang sesungguhnya dari ibu kita Kartini itu 146 tahun yang silam. Meskipun peradaban dunia terus berkembang, tantangan makin luar biasa, cobaan juga makin berat, tapi Kartini tetap konsisten dengan perjuangan-perjuangannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Penasehat BKOW Provinsi Jambi HjHesnidar Haris dalam sambutannya menyatakan bahwa peringatan Hari Kartini ini untuk merayakan dan membangkitkan kembali semangat seorang perempuan dari kota kecil Jepara tentang hak kaum perempuan untuk berdiri setara sebagai warga negara dan makhluk ciptaan Tuhan.