SEMARANG - Pemrov Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Al Haris dan Abdulah Sani, kembali meraih prestasi inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam mengelola pembangunan kependudukan.
Untuk itu pemerintah pusat memberikan penghargaan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) Award Tahun 2024, yang diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, saat menghadiri rangkaian acara apresiasi dan penghargaan Program Bangga Kencana dan Percepatan penurunan Stunting Dalam Rangka Harganas Ke-31 Tahun 2024, di PO Hotel Semarang, Jawah Tengah Rabu, (26 Juni 2024).
Piagam penghargaan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK) Award Tahun 2024, diserahkan langsung oleh Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) yang diterima Wakil Gubernur Jambi Drs H Abdullah Sani, MPdi.
Abdullah Sani mengucapkan syukur dan terima kasih kepada semua pihak, terutama masyarakat Provinsi Jambi dan OPD yang berkerja dengan penuh, sehingga menghasilkan penilaian dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:Ingatkan TNI-Polri Siapkan Pengamanan untuk Dua Pilkada
BACA JUGA:Presiden Minta Tambahan Pompa, Atasi Kekeringan Lahan Tani Juli-Oktober
"Alhamdulillah dan terima kasih kepada semua pihak, terutama masyarakat Provinsi Jambi dan OPD yang berkerja dengan penuh. Sehingga menghasilkan penilaian dari pemerintah pusat sebagai Terbaik 1 se-Indonesia. Atas terpilihnya Provinsi Jambi sebagai nominator GDPK Award 2024, Pemprov Jambi menyatakan komitmennya untuk mewujudkan Provinsi Jambi yang berwawasan kependudukan, yang dituangkan dalam program-program pembangunan," ucap Sani.
Dia mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Jambi mengucapkan terima kasih kepada Bupati/walikota se-Provinsi Jambi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi, juga pemerintah pusat dan tim penilai. Karena telah memberikan penilaian yang objektif kepada Provinsi Jambi.
“Keberhasilan ini merupakan berhasilan bersama, terutama masyarakat Provinsi Jambi," katanya.
Dikatakan Sani, pembangunan di suatu wilayah akan berhasil apabila memiliki penduduk yang menjadi modal dasar pembangunan, kondisinya kondusif dan konstruktif, tentunya tidak hanya dari sisi jumlahnya yang mencukupi struktur dan persebarannya yang menguntungkan, tetapi kualitasnya pun harus memadai.
BACA JUGA:PPATK Ungkap Banyaknya Praktik Jual Beli Rekening untuk Judi Daring
BACA JUGA:Minta Kemendikbudristek Usut Dugaan kecurangan dalam PPDB
Sementara itu Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) mengemukakan, Grand Design Pembangunan Kependudukan yang selanjutnya disingkat GDPK, merupakan dokumen strategis berjangka panjang, yang wajib disusun oleh pemerintah pusat dan daerah.
Ini sebagai arahan kebijakan yang dituangkan dalam program lima tahunan pembangunan kependudukan Indonesia untuk mewujudkan target pembangunan kependudukan.
"Tujuan adanya Hari Keluarga Nasional juga untuk mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa, menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa, dan membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga yang sejahtera," pungkasnya.