Thomas tinggal tak jauh dari lokasi kampanye Trump di Pennsylvania, hanya berjarak 35 juta ke arah selatan, Bethel Park.
Teman sekolah Thomas, menyatakan bahwa pelaku adalah siswa yang pendiam dan sering dianggap kesepian.
BACA JUGA:Elon Musk Nyatakan Dukungan Penuh untuk Donald Trump Pasca Insiden Penembakan
BACA JUGA:Donald Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania
Selain itu, teman sekolahnya juga mengatakan semasa duduk di bangku SMA Thomas sering di bully dan diintimadasi.
"Dia pendiam, tapi dia hanya diintimidasi. Dia sering diintimidasi" ujar Jason Kohler teman sekolah Thomas, dikutip ABC News Senin, 15 Juli 2024.
Thomas mendapat intimidasi dari teman-temannya lantaran cara berpakaiannya yang aneh, terkadang ia mengenakan pakaian berburu.
Selain itu, diketahui fakta bahwa Thomas akan menjadi pemilih untuk pertama kalinya pada pemilihan presiden karena telah cukup umur untuk ikut serta.
BACA JUGA:Meta Buka Pembatasan pada Akun Facebook dan Instagram Donald Trump
BACA JUGA:Donald Trump Siap Hadapi Hukuman Penjara di Tengah Kampanye Pilpres 2024
Penyidik Temukan Alat Peledak di Mobil Thomas Pelaku Penembakan Donald Trump
Sementara itu, penyelidik menemukan alat mencurigakan di mobil Thomas yang kemudian diperiksa oleh teknisi bom.
Diketahui, barang bukti yang ditemukan dalam mobil tersebut merupakan alat peledak.
Agen khusus FBI di Pittsburgh, Kevin Rojek juga mengungkapkan alat yang digunakan Thomas untuk menembak Trump.
Alat tersebut merupakan senapan semi-otomatis model AR yang digunakan Thomas untuk menembak mantan presiden AS, Trump.
BACA JUGA:Trump Janji Akhiri Perang Rusia-Ukraina Apabila Menang Pilpres AS