Tanah Timbul

Senin 05 Aug 2024 - 20:17 WIB
Reporter : dahlan iskan
Editor : Rizal Zebua

Akan segera lahir puluhan ribu orang kaya baru. Mereka sebenarnya sudah rela kehilangan aset puluhan tahun lalu. Rupanya aset itu bisa kembali lagi. Pabrik-pabrik yang selama ini mulai putus asa akan bisa kembali bersinar. 

Saya ke sana kemarin sore. Menjelang senja. Matahari kemarau hampir tenggelam di laut Jawa. 

Benar. Saya ke proyek jalan tol tersulit di Indonesia itu: ruas Semarang-Sayung (Demak). Panjangnya hanya 6 dan 4 km tapi harus dibangun di atas lumpur laut yang dalam. 

Dari 10 km itu yang sudah kelihatan badan jalannya baru 400 meter. Letak yang 400 meter itu di tengah-tengah ruas yang 10 km itu. 

BACA JUGA:Rp5,7 Triliun Uang Negara Diselamatkan dari Mafia Tanah

BACA JUGA:OIKN Siapkan Istana Garuda-Istana Negara Untuk Sidang Kabinet di IKN

Selebihnya, yang 9,6 km, masih perlu waktu. Urugan yang 400 meter itu pun belum setinggi badan jalan yang dikehendaki. Baru empat lapis. Masih harus diurug tiga lapis lagi. 

Semua jalan tol sepanjang 10 Km itu harus diurug tujuh lapis. Setiap lapis tidak bisa dibangun cepat. 

Lapis kedua baru bisa dibangun setelah lapis pertama terkonsolidasi. 

Lamanya konsolidasi tiap lapis tidak sama. Ada yang 55 hari. Ada yang sampai 200 hari. 

BACA JUGA:Geliat Pembangunan IKN Sambut HUT Ke-79 RI

BACA JUGA:Yakin Indonesia Bisa Antisipasi Krisis Pangan

Waktu konsolidasi tiap lapis itu tidak bisa dipercepat. Agar kekuatan fondasi jalan tol ruas Semarang-Sayung itu memenuhi syarat. 

Tidak bisa dipercepat. Total waktu yang diperlukan hampir dua tahun. Hanya untuk membuat urugan tujuh lapis badan jalan. 

Maka, tidak mungkin jalan tol Semarang-Sayung itu bisa selesai di akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Pun tidak akan bisa selesai tahun depan. Rasanya jalan tol itu baru akan selesai tahun 2027. 

Kategori :

Terpopuler

Senin 25 Nov 2024 - 20:40 WIB

Mampir Guyon

Senin 25 Nov 2024 - 20:39 WIB

Habisi Nyawa Peternak Itik di Kerinci