Jakarta - Warga Palestina di kota Tulkarem dan kamp-kamp pengungsi di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki mulai kembali ke tempat masing-masing.
Mereka segera melakukan upaya pemulihan setelah pasukan Israel mundur pada Kamis setelah pengepungan selama 48 jam.
Kepergian militer Israel menyebabkan aktivitas kembali hidup di jalan-jalan kota yang sebelumnya sepi, saat para warga mulai memperbaiki area yang rusak akibat mesin berat Israel.
Warga kamp Nur al-Shams mulai menangani kehancuran dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk tetap bertahan di tanah mereka.
BACA JUGA:10 Jasad Ditemukan Usai tentara Israel Mundur dari Jalur Gaza
BACA JUGA:Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu-Sangihe
Meskipun terjadi kerusakan parah, penduduk setempat berupaya memulihkan area tersebut dan membangun kembali rumah-rumah.
Dalam insiden terpisah, pasukan Israel menghancurkan rumah Abduljabbar Fahd Dahduki, satu dari sembilan warga Palestina yang tewas dalam serangan udara pada 4 Agustus.
Penduduk di dekatnya melaporkan bahwa tentara mengevakuasi mereka secara paksa dan mengurung sekitar 15 orang di satu ruangan selama berjam-jam.
Operasi Israel terus berlanjut di Jenin dan kamp pengungsi Jenin mengalami pemadaman listrik total.
BACA JUGA:Rupiah Merosot
BACA JUGA:Selebgram di Jambi Diamankan Polisi
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat utara pada 28 Agustus, menandai operasi paling meluas sejak Intifada Kedua pada 2002.
Hingga saat ini, 17 warga Palestina telah tewas serta puluhan luka-luka dan 45 orang ditahan dalam serangan tersebut.
Setidaknya 670 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober tahun lalu dalam serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.(antara)