1. Mengembangkan HVC melalui penguatan kapasitas pelaku dan model bisnis syariah, termasuk akselerasi proses sertifikasi halal;
2. Mengembangkan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan sebagai alternatif skema pembiayaan serta pendanaan syariah;
BACA JUGA:Jadi yang Pertama di Jambi, Kembangkan Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Bersih
BACA JUGA:Wali Kota Jambi Syarif Fasha Minta Jaga dan Tingkatkan Layanan Perumda Air Minum Tirta Mayang
3. Penguatan halal lifestyle, melalui dukungan Indonesia menjadi modest fashion rujukan dunia;
4. Akselerasi digitalisasi eksyar diantaranya halal tracebility dengan menggunakan teknologi blockchain dari hulu ke hilir dan akselerasi digitalisasi ZISWAF untuk meningkatkan transparansi dan inklusifitas;
5. Sinergi dan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan pengembangan eksyar kedepan.
Sejalan dengan semangat mewujudkan Indonesia sebagai pusat Ekonomi Syariah (Produsen Halal) dunia, berbagai gagasan inovatif tentu diperlukan agar industri halal Indonesia bisa menembus pasar mancanega, tak terkecuali Tiongkok.
Pada tahun 2022, penduduk muslim Tiongkok tercatat sebesar 28.127.500 atau sekitar 1,6% dari keseluruhan populasi dunia (world population review), jumlahnya pun diperkirakan melonjak menjadi 31 juta jiwa pada tahun 2030.
BACA JUGA:Rominop Resmi Gantikan M Nasir sebagai Anggota DPRD Kota Jambi
BACA JUGA:Mayjen TNI Marinir Nur Alamsyah Resmi Menjabat Dankodiklatal, Berikut Pengalamannya
Oleh karena itu, BI menyambut potensi luar biasa tersebut dengan membangun komunikasi dan pertemuan bersama komunitas dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tiongkok.
Berbagai pembahasan dilakukan, mulai dari sejarah perdagangan internasional Indonesia, strategi ketahanan tanah air dari tantangan global, strategi hilirisasi hingga peran BI dalam pengembangan eksyar melalui industri halal.
Tentu keberhasilan dalam mencapai prestasi Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat inovasi pengembangan eksyar bukanlah hal yang mudah.
Diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak untuk mencapai visi tersebut.
Konsistensi dan dukungan pemerintah baik pusat dan daerah menjadi key strategic yang mampu mempercepat target tersebut.