JAMBI - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, Hesnidar Haris (Hesti Haris) mengimbau kepada para pengrajin Provinsi Jambi untuk mengurus Hak Kekayaan Intelektual (Haki) supaya mendapatkan pengakuan atas karya-karya para pengrajin.
Imbauan tersebut disampaikannya pada Festival Tenun Songket dan Batik, bertempat di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, Rabu (11/9) sore.
“Pada kesempatan ini, kita telah bekerja sama dengan Bank Indonesia, Dinas Pendidikan dan organisasi lainnya dalam upaya mempromosikan tenun atau yang kita kenal dengan sebutan songket. Akan tetapi kita sekarang menyebutnya dengan kata tenun dikarenakan songket sekarang sudah menjadi milik negara Malaysia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2021,” ujar Hesti Haris.
“Oleh karena itu kita mengimbau kepada para pengrajin untuk mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sehingga karya yang diciptakan tidak diakui oleh orang lain dan lebih menjaga karya yang kita ciptakan,” lanjut Hesti Haris.
Hesti Haris mengemukakan bahwa Sejarah dan perkembangan tenun dahulu hingga saat ini berkembang sangat luar biasa di Indonesia terutama di Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Wujudkan Desa Religius, SAH Dorong Pembangunan Fasilitas Keagamaan di Pedesaan
BACA JUGA:-PON XXI Aceh-Sumut 2024- Dayung Sumbang 2 Emas
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bukti sejarah yang berada di Museum Negeri Jambi, selain itu potensi tenun sudah diketahui masyarakat luar diantaranya yaitu dikalangan para istri Menteri.
“Perkembangan tenun dari dulu hingga kini sanagat luar biasa di Indonesia begitupun di Provinsi Jambi dengan banyaknya bukti Sejarah yang tersimpan di Museum Negeri jambi. Oleh karena itu pada hari ini kita ingin menunjukkan bahwa potensi tenun yang ada di Provinsi Jambi ini sudah luar biasa dan sudah banyak diketahui oleh masyarakat banyak termasuk dikalangan para istri Menteri,” kata Hesti.
“Mereka bilang bahwa tenun Jambi itu luar biasa bagusnya bahkan menurut mereka lebih bagus dari tenun manapun bahkan mereka tau penghasil songket selama ini ternyata songket Jambi lebih bagus,” sambungnya.
Hesti menambahkan, untuk menjaga kelestarian tenun di Provinsi Jambi pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengadakan lomba desain motif dan desain baju dengan berbagai tema yang diikuti oleh pelajar Tingkat SMA dan SMK.
BACA JUGA:Bupati Fadhil Serasi Kenakan Tenun Songket Bunga Bulian Bersama Ketua Dekranasda Zulva Fadhil
BACA JUGA:Al Haris Raih Penghargaan Paritrana Award 2024 dari Wapres RI
“Untuk tetap maju dan berkembang dan juga mempromosikan tenun, pengrajin harus selalu bekarya menghasilkan motif-motif baru dan warna yang unik. Kemudian kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengadakan lomba desain motif dan desain baju yang diikuti oleh pelajar SMA dan SMK di Provinsi Jambi,” tuturnya.
Para pengrajin tenun songket harus terus bersemangat, terus berproduksi. Karena ada harapan besar dengan tenun songket hasil karya pengrajin Jambi yang memang sangat dicari pencinta songket di Indonesia bahkan hingga luar negeri.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Festival Tenun dan Batik Sri Argunaini melaporkan, tujuan dari kegiatan ini yaitu ingin mempromosikan batik khas Jambi, meningkatkan penjualan batik khas Jambi, meningkatkan semangat dan motivasi para pengrajin batik, meningkatkan perekonomian pengrajin batik khas Provinsi Jambi dan menumbuhkan rasa cinta terhadap batik Jambi.