SAROLANGUN - Tim Rajawali Satresnarkoba Polres Sarolangun mengamankan dua orang warga Desa Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam. Keduanya diamankan karena diduga atas kepemilikan narkotika jenis sabu.
Sabu tersebut disimpan dalam 2 klip plastik bening. Kedua pelaku berinisial D (20), warga Desa Lubuk Hitam Kabupaten Sarolangun; dan CN (21), Laki-laki, warga Desa Lubuk Jering, Kecamtan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
“Sat Resnarkoba mengamankan dua orang warga Lubuk Jering atas kepemilikan diduga narkotika jenis sabu di dalam 2 klip plastik bening berisi diduga narkotika jenis sabu dengan berat bruto BB sabu 0,53 gram,” jelas Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, melalui Kasat Res Narkoba AKP Suhendri, Kamis 3 Oktober 2024.
BACA JUGA:Ada Perubaan Ukuran Lapangan Keterangan Safrida Terdakwa Korupsi Stadion Mini
BACA JUGA:Pemilik Tidak Tahu Nopol Kendaraannya Disalahgunakan Pasca Kecelakaan Maut Pajero Sport BH 1985
Penangkapan kedua pelaku dipimpin Ipda Heri Liswanto, setelah pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, sering terjadi transaksi narkotika jenis sabu.
Atas informasi tersebut, anggota res narkoba Polres Sarolangun, langsung melakukan penyelidikan. Kemudian sekira pukul 01.30 WIB, tim berhasil mengamankan 2 orang laki-laki yang inisial D dan CN.
Tempat kejadian pertama di Simpang SMP 15 Desa Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Di lokasi ini ditemukan 1 klip plastik bening berisi diduga narkotika jenis sabu.
Setelah dilakukan pengembangan, polisi langsung bergerak ke rumah D dan melakukan pengeledahan. Di rumah D, ditemukan diduga sabu di dalam kotak rokok merek Bull berisi diduga narkotika jenis sabu.
Selain itu, disita 1 kaca pirek, 1 scop dan ditemukan di dalam platik warna hijau 1 unit timbangan digital. Polisi juga mendapati 1 bal klip kosong dan juga diamankan 1 unit HP Android merek Samsung warna hitam, 1 unit HP Android merek Oppo warna putih.
Polisi turut menyita 1 unit sepeda motor merek Vario warna Putih, yang diduga sebagai alt transportasi pelaku dalam melacarkan transaksi. (kon/ira)