Warga Terdampak Badai Helene Perlu Bantuan Segera

Sabtu 05 Oct 2024 - 18:39 WIB
Reporter : Antara
Editor : Surya Elviza

WASHINGTON - Badai Helene telah berdampak parah di negara bagian Carolina Utara, disamping sejumlah negara bagian lainnya.


Direktur Eksekutif kelompok advokasi Democracy Green, Sanja Whittington, kepada Sputnik mengatakan bahwa ribuan penduduk terpaksa mengungsi dan berjuang di tempat-tempat penampungan, di tengah puing-puing, pemadaman listrik, dan kekurangan bahan bakar.


"Kondisi saat ini puing-puing besar dan pohon-pohon tumbang yang memblokir jalan, menjebak orang-orang di rumah mereka. Beberapa pohon telah merusak rumah tertentu, dan orang-orang telah dipindahkan ke tempat penampungan setelah kehilangan tempat tinggal," kata Whittington.


Listrik tidak tersedia di sekitar 37 kabupaten, sementara kekurangan bahan bakar sangat mempengaruhi penduduk di kabupaten McDowell, Rutherford, Burke, Hendersonville, Canton, dan kabupaten lainnya, katanya.

BACA JUGA:Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Kembali Demo, Tak Puas Jawaban Direktur Terkait Penerimaan CPNS

BACA JUGA:Minta Selaraskan Program Pembangunan, Pertemuan TJSLDU dan Pemkab Muaro Jambi


Selain itu, terdapat kekurangan air massal, dan toko-toko bahan makanan di bagian barat Carolina Utara membatasi pembelian air menjadi satu paket per rumah tangga atau bahkan sudah sepenuhnya habis.


"Di area yang berada dalam zona terdampak, terjadi kekurangan pasokan air bersih," kata Whittington.
Menurut Whittington, Democracy Green adalah satu-satunya kelompok yang melayani setiap kabupaten yang terkena dampak di bagian barat Carolina Utara, termasuk daerah di luar kota Asheville, yang menjadi fokus media dan organisasi bantuan utama.


Namun, pemisahan pelayanan itu mempengaruhi pemberian donasi, sehingga memaksa penyedia bantuan juga melakukan penggalangan dana sambil sekaligus memberikan bantuan, kata Whittington.


Whittington juga menyatakan bahwa penduduk perlu menyadari bahwa upaya bantuan akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan atau bahkan lebih lama.

BACA JUGA:Kerahkan 487 Personel, Polres Tanjabtim Siapkan Pengamanan Pilkada 2024

BACA JUGA:Dua Nama untuk Pimpinan DPRD Tanjabbar


"Kami akan membutuhkan banyak sukarelawan dan bantuan dalam satu hingga tiga bulan (ke depan) ketika liputan media mulai mereda. Saat itulah orang-orang akan dilupakan meskipun mereka sebenarnya masih sangat membutuhkan bantuan," tambah Whittington.


Badai Helene menyebabkan kerusakan luas di negara bagian Florida, Georgia, Alabama, Tennessee, Carolina Utara, dan Carolina Selatan.

Badai ini dilaporkan merupakan yang kedua paling mematikan di Amerika Serikat dalam lebih dari setengah abad, dengan jumlah korban lebih dari 160 orang.


Kelompok Democracy Green, dibentuk pada tahun 2018 selama Badai Florence untuk memberikan bantuan penyelamatan kepada penduduk yang terdampak.

Kategori :

Terkait