Kami terseok ke gedung parkir. Terlalu kenyang. Sambil berjalan, mereka membuka aplikasi. Mencari sopir panggilan.
Tidak sampai 10 detik, sudah ada yang "ambil" panggilan itu.
BACA JUGA:Putuskan Jadi Mualaf
BACA JUGA:Bahlil Ungkap Upaya Tekan Biaya Impor Energi Rp500 Triliun
Sang sopir datang dengan mengendarai sepeda. Ngebut. Sepeda pun dilipat. Dimasukkan bagasi. Ia siap mengemudi. Aman. Tidak akan ditangkap polisi.
Saya minta sepeda itu diturunkan lagi. "Bikin video dulu. Untuk Instagram," pinta saya.
Sopir panggilan itu pakai seragam bersetrip mengilat. Kami meninggalkan restoran. Beberapa orang seperti Pak Sopir duduk-duduk di dekat hotel. Bersama sepeda lipat mereka.
Oh... Mereka juga lagi menunggu panggilan para peminum.
Selalu ada jalan keluar. Di mana pun. Untuk apa pun.(Dahlan Iskan)