KUALATUNGKAL, JAMBIKORAN.COM – Tim pengabdian masyarakat Pascasarjana Universitas Jambi (UNJA) berhasil melaksanakan program penerapan Good Management Practice (GMP) dalam pemeliharaan Kambing Peranakan Etawah (PE) di Bumdes Pujiku Artomoro, Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kegiatan ini melibatkan tim yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Adriani, M.Si., Dr. Ir. Mairizal, M.P., Dr. Ir. Yurleni, M.Si., Dr. Ir. Elyanti, M.Si., dan Dr. Ir. Suparjo, M.P.
Program ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan dukungan pendanaan dari Universitas Jambi, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya kelompok peternak kambing.
Kelompok ini menghadapi tantangan serius, seperti tingginya angka kematian anak kambing dan rendahnya pemanfaatan air susu kambing, yang hanya berkisar antara 0,5-1,4 liter per ekor. Selain itu, masalah mastitis akibat kurangnya pengelolaan pasca-kelahiran juga menjadi perhatian utama.
BACA JUGA:Berapa Banyak Kopi yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:5 Manfaat Terong, Sayuran Murah dengan Segudang Khasiat Kesehatan
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, tim UNJA menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), yang melibatkan peternak secara langsung melalui penyuluhan, pelatihan, dan praktik lapangan.
Peternak tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga pelaksana kegiatan yang didampingi oleh tim pengabdian.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahap: koordinasi rencana aksi, penyuluhan, praktik alih teknologi, serta monitoring dan evaluasi.
Penyuluhan diadakan di kantor Desa Terjun Gajah, dihadiri oleh 25 anggota kelompok peternak, perwakilan Dinas Perkebunan dan Peternakan, serta mahasiswa UNJA dalam program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
BACA JUGA:Gibran Rakabuming Raka Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di SDN 03 Menteng
BACA JUGA:Cara Mudah dan Alami Mengusir Lalat dengan Bahan Makanan Sehari-hari
Selama kegiatan, peternak belajar teknik penting, seperti pengolahan pakan dari rumput gajah dan pelepah sawit menjadi silase, pemeriksaan mastitis menggunakan California Mastitis Test (CMT), dan teknik pemerahan yang efisien.
Mereka juga dilatih dalam mengolah susu menjadi produk pasteurisasi dan es susu.
Untuk mendukung keberlanjutan kegiatan, tim pengabdian memberikan peralatan, termasuk milk can, ember susu, cool box, termos, serta alat pengolahan susu dan deteksi mastitis.
Bantuan juga mencakup penyekatan kandang untuk kambing yang beranak.
BACA JUGA:Tol Diresmikan, Waka I DPRD Provinsi Jambi Bahas Potensi Pengembangan Ekonomi
Monitoring dan evaluasi di akhir kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar peternak merasa puas dan mendapatkan tambahan pengetahuan yang bermanfaat.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan usaha peternakan Kambing Peranakan Etawah di Bumdes Pujiku Artomoro dan memberikan dampak positif bagi masyarakat peternak secara umum. (*)