JAMBI - Pemprov Jambi telah menganggarkan dana untuk penanganan Kebakaraqn Hutan dan Lahan (KArhutla) di Provinsi JAmbi, menyusul diperpanjangnya masa tugas Satgas Penanganan KArhutla PRovinsi Jambi tahun 2024.
Ivan Wirata, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi mengatakan, dirinya sudah mengkonfirmasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi. Bahwa untuk operasional telah dianggarkan Kembali melalui APBD Perubahan 2024, senilai Rp 894.730.000.
“Berdasarkan keterangan dari BPBD, pada APBD Murni kemarin dianggarkan Rp 1,1 miliar, namun sudah habis. Makanya di APBD Perubahan dianggarkan kembali sekitar Rp 894 juta,” katanya.
Dari total yang dianggarkan itu, Rp 621.470.000 digunakan untuk kegiatan briefing posko harian sebanyak 11 posko yang ditanggung pembiayaan APBD.
BACA JUGA:Siswa SMA Rudapaksa Anak SMP, Diancam Bakal Dipermalukan ke Teman Korban
BACA JUGA:Tuntut Penutupan Diskotik Dinasty
“Kemudian selebihnya untuk operasional Satgas Darat dan Udara, sebesar Rp 273.260.000. Nanti dilihat lagi, apakah anggaran itu cukup atau tidak. Kalau sekiranya anggaran habis sementara Karhutla masih berlangsung, maka bisa dimbil dari BTT (Belanja Tak Terduga, red,)” pungkasnya.
Sebelumnya, menimbang berlangsungnya cuaca yang tidak menentu, Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur, Sudirman, mengatakan bahwa tim pengawasan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diperpanjang hingga bulan November mendatang.
“Potensi kemarau masih terbuka, jadi tim Karhutla masih diutus hingga November, takut kalau masih ada kebakaran hutan,” ujar Sudirman.
Diperpanjangnya tim Karhutla bertugas, dikarenakan belum adanya kepastian kapan musim kemarau akan berakhir, disebabkan oleh curah hujan yang belum merata ke seluruh daerah.
“Karena curah hujan belum merata ke seluruh daerah, kami tetap mempertahankan tim untuk mengawasi, takutnya jika tim selesai di Oktober, akan susah mendapat dana dari luar lagi jika terjadi bencana pada November,” lanjutnya.
Pemerintah memperoleh informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa masih ada potensi Karhutla walau intensitas hujan telah tinggi.
“Dengan melihat pertimbangan dari BMKG, termasuk potensi gambut yang mungkin akan terjadi kebakaran lagi karena hujan yang belum merata ini,” tambahnya.
Sudirman juga mengatakan bahwa, pemerintah pusat telah mengimbau pemerintah Kabupaten Kota untuk mewaspadai potensi curah hujan yang tinggi.
“Kami juga telah menghubungi pemerintah Kabupaten Kota untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang sedang berlangsung akhir-akhir ini,” ujar Sudirman.
Pemerintah pusat juga belajar dari kejadian runtuhnya tembok SMK N 1 Kota Jambi karena banjir yang tinggi, juga menyebabkan tanah longsor.
“Runtuhnya tembok itu juga kami jadikan pembelajaran untuk Kabupaten Kota, kami juga sudah kirim surat tugas untuk mewaspadai potensi hujan lebat,” lanjutnya.
Pjs Gubernur, Sudirman juga mengimbau kepada Bupati setempat untuk memonitor lokasi-lokasi yang berkemungkinan rawan terkena banjir.
“Kami meminta kepada Bupati untuk memonitori infrastruktur yang dimilikinya, yang berpotensi membahayakan agar dapat segera ditanggulangi,” pungkasnya. (mg06/enn)