Pemukiman Warga Terdampak Luapan Air Sungai

Senin 18 Nov 2024 - 20:31 WIB
Reporter : Harpandi
Editor : Surya Elviza

MUARASABAK - Sejak beberapa pekan belakangan ini, curah hujan di Kabupaten Tanjab Timur meningkatkan.
Hampir setiap hari, guyuran hujan yang cukup deras yang disertai angin kencang kerap melanda hampir di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten ini.


Selain mengakibatkan munculnya genangan air di kawasan pemukiman warga, kondisi ini juga membuat debut air sungai mengalami peningkatan.

BACA JUGA:Pembangunan Kebun Masyarakat oleh Perusahaan, Pjs Bupati: Pemkab Sangat Mendukung

BACA JUGA:Sejumlah Harga Bahan Pokok Merangkak Naik


Akibatnya, saat ini sejumlah pemukiman warga, terutama yang berdekatan dengan wilayah pesisir sungai, mulai terdampak luapan air tersebut.


Menanggapi hal ini, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Tanjab Timur, Helmi Agustinius, saat diwawancarai mengatakan, puncak musim hujan mulai terjadi di Kabupaten Tanjab Timur sejak bulan November hingga Desember 2024.


"Kalau untuk kondisi banjir cukup parah akibat curah hujan yang meningkat, kami belum menerima laporan," ucapnya.


Meski demikian, dirinya juga menjelaskan, saat ini ada beberapa wilayah yang kerap dilanda banjir Rob. Seperti dibeberapa titik lokasi yang ada di Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjab Timur.


"Tapi dari hasil pantauan petugas kami dilapangan, kondisi banjir Rob yang juga menutupi sejumlah badan jalan di wilayah tersebut tidak berlangsung lama. Sekitar dua sampai tiga jam, kondisinya kembali normal," jelasnya.


Helmi juga menuturkan, jika berkaca dari kejadian sebelumnya, untuk di Kabupaten Tanjab Timur sendiri ada beberapa kecamatan yang rawan terdampak banjir saat memasuki musim penghujan seperti saat ini atau juga saat mendekati pergantian tahun.

"Kecamatan Berbak dan sejumlah wilayah di Kecamatan Dendang, itu rawan terdampak banjir. Sebab, lokasinya berada tepat di pinggiran aliran sungai Batanghari," tuturnya.


Untuk mengantisipasi hal ini, pihak Pemkab Tanjab Timur melalu BPBD setempat, sejak bulan Oktober 2024 yang lalu juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada pihak kecamatan yang nantinya akan diteruskan ke perangkat yang ada hingga ke masyarakat, agar melakukan tindakan pencegahan.

BACA JUGA:Sukses Ubah Lahan Eks PETI Jadi Kolam Ikan yang Bermanfaat

BACA JUGA:Pimpinan DPRD Sarolangun Silaturahmi dengan Awak Media


Seperti, gotong royong membersihkan aliran air yang ada disekitar mereka, waspada angin kencang yang dapat menumbangkan pohon kering atau pohon berusia tua yang menjulang tinggi dan juga dapat berdampak pada kerusakan rumah warga serta antisipasi keluarnya hewan berbisa yang bisa masuk ke pemukiman warga atau muncul dijalan umum.


"Kami terus memantau ketinggian air di kabupaten ini. Saat ini kondisi pasang surut air sungai Batanghari masih terbilang normal, yang kita antisipasi juga adanya banjir kiriman," pungkasnya. (Pan/Viz)

Kategori :

Terkait