MENDALO, JAMBIKORAN.COM – Menjadi wisudawan terbaik adalah impian bagi banyak mahasiswa, dan Indah, seorang lulusan Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jambi (UNJA), berhasil meraihnya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.78. Indah meraih predikat tersebut dalam acara Rapat Terbuka Senat Universitas Jambi Wisuda ke-113 yang diselenggarakan di Gedung Balairung Pinang Masak UNJA, Mendalo, pada Sabtu, 16 November 2024.
Indah, yang lahir pada 26 Agustus 2002, adalah anak bungsu dari pasangan Sukardi dan Sulastri. Keberhasilannya menjadi wisudawan terbaik ini tidak lepas dari kegigihan, kedisiplinan, dan dukungan penuh dari keluarga, terutama sang ayah, yang menjadi sosok yang paling berperan dalam perjalanan pendidikannya. Dalam acara tersebut, Indah dengan tulus mempersembahkan gelar sarjana yang diraihnya untuk sang ayah.
"Terima kasih, ayah, gelar ini untukmu. Terima kasih sudah percaya pada anak bungsumu ini. Tanpa doa dan dukungan ayah, mungkin saya tidak bisa sampai di titik ini," ungkap Indah dengan penuh haru.
BACA JUGA:Paguyuban Wisnumurti Jambi Pastikan Tidak Akan Terlibat dalam Politik Praktis
BACA JUGA:Batas Akhir Pindah Memilih untuk Pilkada 2024: Hanya Sampai Hari Ini
Bagi Indah, keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tersebut. Menurutnya, pendidikan adalah faktor utama yang membentuk karakter dan membuat seseorang lebih unggul serta berwawasan luas. Ia menyadari betapa besar peran orang tua dan saudara-saudara dalam mendukungnya menyelesaikan kuliah.
"Tanpa dukungan orang tua dan saudara-saudara saya, mungkin kuliah saya tidak akan selesai. Pendidikan adalah kunci untuk menjadi individu yang unggul dan berkarakter baik, terutama bagi mereka yang ingin terus belajar sepanjang hidup," ujar Indah.
Perjalanan kuliah Indah tak selalu mulus. Ia sempat merasa salah jurusan dan kurang familiar dengan ilmu perikanan yang ia pelajari. Namun, dengan ketekunan dan semangat, ia berhasil bertahan dan beradaptasi. Ia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menjalani berbagai tanggung jawab, baik akademik, organisasi, maupun kegiatan lainnya.
"Saya belajar untuk selalu menguatkan diri. Alhamdulillah, perjalanan saya dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa. Saya juga fokus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Saat di kelas, saya aktif bertanya dan belajar kritis. Bagi saya, kuliah bukanlah kompetisi, melainkan ajang untuk meningkatkan potensi diri bersama teman-teman," jelas Indah.
BACA JUGA:6 Manfaat Air Rebusan Kunyit: Cara Buat dan Waktu Terbaik untuk Mengkonsumsi
BACA JUGA:Memahami Arti Kode pada Hasil SKD CPNS 2024
Indah juga memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya yang masih berjuang menyelesaikan tugas akhir, magang, atau skripsi. Ia menekankan pentingnya melihat kuliah sebagai proses pembelajaran yang berharga, bukan beban.
"Kalian pasti akan selesai dan wisuda, jangan jadikan kuliah sebagai beban. Anggaplah ini sebagai proses belajar yang akan memberikan ilmu bermanfaat untuk masa depan," pesan Indah.
Ke depan, Indah berharap dapat menemukan pekerjaan yang layak sesuai dengan bidangnya. Ia juga ingin tetap menjadi pribadi yang ceria dan bahagia bersama keluarga serta pasangan. Selain itu, ia berharap agar pemerintah terus mendukung mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu melalui berbagai program beasiswa.
"Semoga program beasiswa terus diperbanyak agar semakin banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang dapat mengenyam pendidikan tinggi," tutup Indah dengan harapan. (*)