Gus Najih: Situasi Suriah adalah Konflik Politik

Jumat 20 Dec 2024 - 18:30 WIB
Reporter : Antara
Editor : Jennifer Agustia


Menurut Gus Najih, sejak awal para pendiri bangsa telah mengintegrasikan nilai-nilai agama dan kebijakan negara. Hal ini tercermin ketika beliau-beliau menyusun dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang nilai-nilainya sejalan dengan ajaran-ajaran agama yang ada. Intinya, sebagaimana tercermin dalam slogan "Hubbul Wathan Minal Iman," bahwa mencintai tanah air itu adalah bagian dari iman.

BACA JUGA:Dinkes Sarolangun Berikan Pembinaan PHBS di Sekolah

BACA JUGA: Evaluasi LPPK OPD Muaro Jambi, Pj Bupati Raden Najmi Pimpin Rapat

Sebagai masyarakat yang pluralistik, kewaspadaan terhadap narasi-narasi yang membenturkan agama dengan negara atau tradisi sangat diperlukan Indonesia. Pemahaman makna jihad secara komprehensif dan penerapan prinsip-prinsip toleransi serta inklusivitas adalah langkah yang penting dalam melawan radikalisme dan terorisme.
Dengan demikian, masyarakat yang lebih damai dan stabil dapat dibangun, serta munculnya kelompok-kelompok ekstremis seperti HTS dapat dicegah agar tidak membawa kerusakan lebih lanjut.


Gus Najih pun berharap agar masyarakat Indonesia mampu membangun kerukunan antar-umat beragama sebagai bentuk pertahanan nasional terhadap potensi perpecahan yang justru menguntungkan pihak tertentu. Jangan sampai konflik di Timur Tengah ikut mencederai rasa toleransi yang telah terbangun sejak lama.


"Strategi kontra radikalisasi menjadi sangat penting untuk melawan radikalisme. Program-program yang bertujuan menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan toleransi telah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia melalui berbagai instansi dan lembaga terkait. Dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat sipil diharapkan dapat menciptakan kesadaran pada masyarakat Indonesia akan bahaya paham radikal dan mendorong dialog antaragama," tuturnya. (ANTARA)

Tags : #gus najih
Kategori :

Terkait