JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menginstruksikan seluruh pemerintah daerah (pemda) segera mengecek kondisi infrastruktur fisik di masing-masing wilayah mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
"Kami mengundang pemda-pemda juga kabupaten/kota agar segera mengecek infrastruktur fisik. Jangan sampai ada got, drainase yang tersumbat dan lain-lain," ujar Pratikno di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis.
Pratikno juga menekankan agar early warning system atau sistem peringatan dini di masing-masing wilayah dicek secara menyeluruh.
BACA JUGA:Sergio Perez dan Red Bull Resmi Berpisah
BACA JUGA: Masih Ada Asa untuk Lolos ke Semifinal
Tidak kalah penting, dia meminta sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana digencarkan melibatkan instansi pemerintah, BPBD, kepolisian, hingga organisasi kemasyarakatan.
"Selain infrastruktur fisik, kebutuhan petugas, dan sosialisasi masyarakat. Semua ini yang harus disatukan untuk mengantisipasi bencana," kata dia.
Mengacu prediksi BMKG, Pratikno mengatakan, terdapat kenaikan suhu air laut yang mengakibatkan hujan angin bahkan petir di beberapa wilayah.
Oleh karena itu, pemerintah hingga kini berupaya mengurangi volume hujan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Itu dilakukan di Jawa Barat, di Jawa Tengah juga di Jawa Timur, nanti juga yang di Sulawesi Selatan juga kita antisipasi," kata dia.
Pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi bersama pemerintah provinsi serta kabupaten/kota di berbagai wilayah untuk mengantisipasi bencana menghadapi momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
"Kemarin saya juga rapat koordinasi di Jawa Timur untuk penanganan bencana hidrometeorologi itu. Besok pagi juga di Semarang, Jawa Tengah," ujar dia.
BACA JUGA:Kisah Perjuangan Milwaukee Bucks, Taklukkan NBA Cup 2024
BACA JUGA:Kejari Bungo Musnahkan Barang Bukti 72 Perkara
Menjelang momentum libur akhir tahun, Pratikno secara khusus menekankan agar jalur-jalur transportasi termasuk penyeberangan disiapkan secara seksama.
"Seandainya ada ombak besar kita sudah antisipasi juga menggunakan kapal yang lebih besar dan lain-lain. Kita juga memberikan penekanan memang jalur Nataru harus disiapkan lebih serius," kata dia. (ANTARA)