Seorang karyawan PT Cassiavera yang bergerak di bidang pengolahan kulit manis di Kota Sungai Penuh meninggal dunia saat tengah melakukan perbaikan mesin pengolahan.
Korban, yang diketahui bernama Aprodeka, warga Desa Baru Sungai Tutung, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, mengalami kecelakaan fatal setelah mesin yang sedang diperbaiki meledak.
Aprodeka adalah seorang karyawan yang bertugas untuk memperbaiki mesin penghangat air di pabrik tersebut. Namun, saat ia sedang menjalankan tugasnya, mesin yang diperbaiki mengalami ledakan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Kejadian ini menjadi pertanyaan bagi warga Sungai Tutung terkait apakah PT Cassiavera telah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang tepat dalam pekerjaannya. Warga dan keluarga korban mempertanyakan penyebab meledaknya mesin tersebut, serta apakah prosedur keselamatan telah dipatuhi dengan baik.
Jafrial, salah seorang anggota keluarga korban, menyatakan bahwa mereka mendapat kabar bahwa mesin yang diperbaiki meledak, dan hal ini menimbulkan keraguan mengenai SOP yang diterapkan di pabrik tersebut. "Ini tentu jadi pertanyaan besar, kenapa bisa terjadi ledakan seperti itu," ujarnya.
Kapolsek Setinjau Laut, IPTU Sumardi Somad, membenarkan adanya kejadian ledakan mesin di pabrik PT Cassiavera yang berlokasi di Tanah Kampung. "Kejadiannya terjadi kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun kabarnya ia meninggal dunia," kata Sumardi.
Mesin yang meledak diketahui adalah mesin penghangat air, namun rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut belum diperoleh. Kasus ini kini ditangani oleh unit Reskrim Polres Kerinci.
"Lokasi kejadian sudah dipasang police line untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," tambah Kapolsek.
Keluarga korban dan warga setempat berharap agar pihak berwenang segera memberikan penjelasan mengenai penyebab ledakan mesin tersebut, serta memastikan bahwa prosedur keselamatan di pabrik PT Cassiavera telah sesuai dengan standar yang berlaku. (sap/ira)